Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Syariah

Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait

Last updated: Minggu, 6 Juli 2025 20:24 WIB
By Redaksi
Share
8 Min Read
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
SHARE

Penting dicatat, sikap represif terhadap Ahlul Bait bukan dimulai dari Karbala. Sejak masa Muawiyah, terdapat upaya sistematis untuk menyingkirkan loyalis Ali dari posisi penting dalam pemerintahan. Bahkan, catatan sejarah menunjukkan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh seperti Hujr bin Adi karena tetap setia kepada Ali. Fakta ini menandakan permusuhan ideologis yang lebih dalam.

Yazid, putra Muawiyah, dilaporkan oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tarikhul Khulafa sebagai pemabuk, penggila hiburan, dan lalai dalam urusan agama. Kenyataan ini membuat sebagian besar umat Islam saat itu menolak kepemimpinannya. Namun, karena ia adalah simbol dinasti, maka seluruh perangkat negara dikerahkan untuk mempertahankan kekuasaannya, termasuk dengan menumpas al-Husain. (As-Suyuthi, Tarikhul Khulafa, [Beirut: Darul Arqam, 2016], h. 164)

Karbala menjadi simbol ketidakadilan politik dalam sejarah Islam. Ahlul Bait yang seharusnya dimuliakan sebagai keluarga Nabi justru diperlakukan sebagai musuh negara. Mereka dibunuh, ditawan, dan dipermalukan di hadapan publik. Narasi ini bertahan dalam memori kolektif umat, terutama kalangan pecinta Ahlul Bait.

- Advertisement -

Sikap Bani Umayyah terhadap Ahlul Bait tidak berhenti di Karbala. Penerus Yazid seperti Marwan bin Hakam dan Abdul Malik bin Marwan terus melanggengkan diskriminasi. Khalifah-khalifah ini secara sistematis membungkam kritik dengan cara represif, termasuk terhadap keturunan Nabi yang menolak bekerja sama dengan rezim.

Abdul Malik bin Marwan, misalnya, melalui tangan al-Hajjaj bin Yusuf, dikenal kejam terhadap tokoh-tokoh yang masih menunjukkan simpati kepada keluarga Nabi. Bahkan, al-Hajjaj pernah membunuh Said bin Jubair, seorang tabi’in yang dikenal karena ketaatannya. Semua ini menunjukkan betapa kerasnya sikap Umayyah terhadap oposisi, khususnya yang berasal dari Ahlul Bait. (Ath-Thabari, Tarikhul Umam wal Muluk, [Kairo: Darul Ma’arif, 1967], juz XI, h. 641)

- Advertisement -

Pengendalian Narasi Publik

Gempa Dahsyat Magnitudo 8,7 Guncang Rusia, Tsunami 4 Meter Terjang Kamchatka
Pegawai Pemkot Madiun Gantung Diri Diduga Kelilit Utang Judol
Mahkamah Syar’iyah Jantho Pertahankan Predikat “A” Excellent
Divonis Penjara sejak 2019, Kejagung Pastikan Relawan Jokowi Silfester Matutina Segera Dieksekusi

Sejarah mencatat bahwa para khalifah Umayyah berusaha menciptakan narasi non-historiografi resmi yang menegasikan peran Ahlul Bait. Maksud non-historiografi di sini karena pada era Umayyah, narasi sejarah tidak disampaikan melalui karya sejarah tertulis, tetapi melalui instrumen-instrumen narasi publik seperti khutbah Jumat, syair resmi, dan pidato-pidato di mimbar. Khalifah dan pejabat Umayyah menyadari bahwa legitimasi kekuasaan tidak cukup dengan pedang, tetapi harus didukung narasi yang membentuk persepsi umat.

- Advertisement -

Terkait

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Previous Page1234Next Page
TAGGED:Ahlul BaitAl-Husain bin AliBani UmayyahHari AsyuraKarbalaKeadilan PolitikKekhalifahanPropaganda Sejarahsejarah islamTragedi IslamUstadz Muhamad Abror.www.infoaceh.netYazid bin Muawiyah
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Me Time ala Gen Z dan Jejak Spiritualitas Nabi di Gua Hira Me Time ala Gen Z dan Jejak Spiritualitas Nabi di Gua Hira
Next Article Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang akrap disapa Gus Baha Gus Baha: Ahli Qur’an Tak Boleh Lepas dari Ushul Fikih

You May also Like

Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menggelar pelatihan wirausaha bagi para dai yang bertugas di sejumlah wilayah perbatasan Aceh–Sumatera Utara.
Aceh

PLN dan FDP Latih Dai Perbatasan Jadi Wirausahawan Mandiri

Kamis, 17 Juli 2025
Taiwan Laporkan Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit Mengandung Etilen Oksida
Umum

Taiwan Laporkan Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit Mengandung Etilen Oksida

Kamis, 11 September 2025
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Saadiah Uluputty
Ekonomi

Petani Seram Dapat Kado Alsintan dari DPR RI, Saadiah Uluputty: Jangan Disia-siakan

Sabtu, 28 Juni 2025
Penyidik Polda Metro Jaya menyita dua dokumen ijazah milik Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, dalam rangka penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu.
Umum

Polda Metro Sita Ijazah Jokowi, Dugaan Pemalsuan Kian Serius

Kamis, 24 Juli 2025
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?