Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Syariah

Bahtsul Masail Ulama Dayah Bahas Sanksi Adat dan Penghakiman Massa Pelanggar Syariat

Last updated: Sabtu, 13 Maret 2021 08:56 WIB
By Redaksi
Share
3 Min Read
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerja Sama Bukhari menyampaikan sambutan Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat membuka Bahtsul Masail Ulama Dayah Aceh, di Hotel Mekkah Banda Aceh, Jum'at (12/3) malam
SHARE

Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya manusia dan Hubungan Kerja Sama Drs Bukhari MM membuka Bahtsul Masail Ulama Dayah Aceh, di Hotel Mekkah, Jum’at malam, 12 Maret 2021.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Dayah Aceh itu dihadiri para ulama pimpinan dayah se-Aceh dan sejumlah narasumber dari unsur Pemerintah Aceh, dayah dan perguruan tinggi.

Forum tersebut mengangkat tema “Sanksi adat dan penghakiman massa terhadap pelanggaran syariat Islam di Aceh menurut perspektif fikih”. Tujuan digelarnya forum itu diantaranya agar melahirkan solusi atas sejumlah persoalan keagamaan di masyarakat, agar masyarakat memahami terkait persoalan kekinian tentang fikih Islam dan juga untuk memperkuat silaturahim antar ulama dan santri dengan Pemerintah Aceh.

- Advertisement -

Gubernur Nova dalam sambutannya yang dibacakan Bukhari menyebutkan, Pemerintah Aceh menyampaikan apresiasi kepada seluruh ulama di Aceh karena senantiasa berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam rangka mengawal setiap kebijakan pemerintah.

Para ulama juga disebut memiliki peran yang penting dalam memberikan tuntunan dan bimbingan guna menyelesaikan konflik, mengatasi berbagai perselisihan pendapat, serta problematika sosial yang berkembang dalam masyarakat berdasarkan pendekatan ajaran agama.

- Advertisement -

“Keberadaan ulama sebagai warasatul ambiya sangat penting artinya untuk menjawab dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang wujud dalam masyarakat,” ujar Bukhari membacakan sambutan Gubernur.

Daurah Menghafal Al-Quran di Masjid Oman Al-Makmur Berakhir, Ditutup Pj Wali Kota
Upacara Hari Santri Dipusatkan di Bireuen, Ini Agendanya
Dewan Dakwah Aceh Bina Keluarga Muallaf Asal Simalungun
Kemenag Aceh Tenggara Kembangkan Wakaf Produktif Penggemukan Sapi

Forum tersebut diyakini akan melahirkan berbagai pendapat dan pandangan. Namun hakikatnya, keragaman pandangan disebut merupakan cermin bagi dinamika intelektualitas Islam sebagai agama yang bersifat universal dan responsif terhadap berbagai perkembangan.

- Advertisement -

Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, kata Bukhari, para sahabat banyak mengandalkan petunjuk wahyu yang diturunkan kepada nabi. Namun sepeninggal beliau, kebutuhan untuk berijtihad semakin meningkat sejalan dengan munculnya berbagai persoalan baru yang belum ada petunjuk langsung sebelumnya.

Perbedaan dikatakan muncul antara lain karena terdapat teks keagamaan yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits yang mengandung berbagai kemungkinan penafsiran. Selain itu juga karena perbedaan tingkat pemahaman masing-masing personal manusia.

“Menurut kami, perbedaan itu tentu akan menjadi rahmat apabila dapat dikelola dengan baik dan bijak. Karenanya, kami menilai kegiatan Bahtsul Masail Ulama Aceh adalah momentum yang tepat dalam rangka mengelola perbedaan-perbedaan tersebut secara bijak, disamping forum ini juga sebagai sarana mubahasah dalam meluruskan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat sekaligus dapat memperkaya khazanah ilmu terutama bidang fiqih di Aceh.”

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri, dalam laporan panitia yang dibacakannya disebutkan, forum tersebut dihadiri 75 peserta yang merupakan pimpinan dayah di 23 kabupaten/kota di Aceh.

Acara tersebut, kata Zahrol akan berlangsung selama empat hari yakni 12 – 15 Maret 2021. (IA)

Terkait

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Aminullah: Banyak Kabupaten/Kota di Aceh Belum Terbentuk MES
Next Article Isra’ Mi’raj, Kesulitan Itu Selalu Bersama Kemudahan (Bagian 2)

You May also Like

Pimpinan Dayah Raudhatul Arifin Tanjung Deah, Darussalam, Aceh Besar Tgk Safaini MA
Syariah

Jangan Jadi Orang Tua Durhaka, Ini Empat Kiat Membentuk Anak Saleh

Jumat, 31 Januari 2025
Syariah

Bacaan Doa Kamilin, Doa Kebaikan Selepas Salat Tarawih

Sabtu, 17 April 2021
Pengajar pada Pesantren Dar Maryam Samahani, Aceh Besar, Ustaz Aiyub Rusli
Syariah

Ini Tiga Kiat Hidup Bahagia

Jumat, 23 Februari 2024
Syariah

Gagal Berprestasi, Aceh Meredup di MTQ Nasional XXVIII Sumbar

Minggu, 22 November 2020
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?