Belum Bisa ke Tanah Suci, Ini Tiga Amalan Setara Pahala Haji dan Umrah
Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih menjelaskan, yang dimaksud zikir dalam hadits di atas tidak sebatas melafalkan kalimat zikir, tetapi juga termasuk thawaf bagi orang yang berada di masjidil haram, serta majelis ilmu dan agama.
Hal itu dilakukan sampai terbit matahari dan sekira matahari setinggi tombak, sekitar lima belas menit setelah terbitnya matahari, disunahkan shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat itu dinamakan dengan shalat sunah isyraq.
Selanjutnya Ustaz Gamal Achyar menambahkan ibadah yang ketiga, pergi ke masjid untuk menuntut ilmu atau mencari kebaikan.
Tidak hanya ibadah shalat yang mendapatkan pahala haji dan umrah, menuntut ilmu dan mengajar di masjid pun diberikan pahala ibadah haji.
Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, yang artinya, “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).
“Meskipun ketiga amalan di atas diberikan pahala ibadah haji dan umrah, bukan berarti orang yang mengerjakan amalan tersebut tidak diwajibkan haji dan umrah. Kewajiban haji dan umrah tetap berlaku bagi siapapun. Pahala ketiga amalan di atas diserupakan dengan pahala ibadah haji dan umrah bertujuan untuk memotivasi umat Islam untuk melakukannya,” ungkapnya.
Pada bagian lain khutbahnya, Ketua Yayayan Dayah Samudera Pasai Madani Aceh Besar ini menyampaikan, ibadah haji adalah ibadah wajib dan salah satu rukun iman yang ke lima.
Kewajiban menjalankan ibadah tahunan tersebut hanyalah bagi orang yang mampu. Orang yang mampu dalam hal ini orang yang dikehendaki oleh Allah Swt, bukan mampu semata secara harta saja.
“Banyak di antara hamba Allah yang punya banyak harta, namun belum bisa menunaikannya, seperti tidak adanya itikad dalam hati, terkendala aturan, sakit, dan bahkan keburu wafat. Itu semua sekenario Allah terhadap hambanya. Kemampuan dalam menjalankan ibadah haji bukan karena punya banyak harta, namun juga itikad kuat dalam hati,” ujarnya.
Menurut Ustaz Gamal Achyar, banyak di antaranya orang yang berkecukupan bahkan berpenghasilan rendah bisa menunaikan ibadah haji, itu karena itikadnya yang kuat dengan menabung bertahun-tahun. Intinya semua hamba mempunyai kesempatan itu, tergantung dirinya mau memaksakan atau tidak.