BANDA ACEH — Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustadz Dr Muhammad Yusran Hadi Lc MA mengingatkan umat Islam akan pentingnya membaca Al-Qur’an dan berinteraksi dengannya, baik dengan memahaminya (mentadabburinya), mendengarnya, menghafalnya, mempelajarinya, mengajarkannya dan mengamalkannya.
“Al-Qur’an sangat penting dibaca dan diamalkan oleh seorang muslim. Karena Al-Qur’an kitab suci seorang muslim yang berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an menjelaskan cara untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan tersebut.”
“Al-Qur’an mengatur semua kehidupan manusia dalam segala bidang baik agama, sosial, politik, ekonomi, hukum, moral, pendidikan, negara, pemerintahan, dan lainnya. Semua persoalan manusia itu diatur dalam Al-Qur’an dari mulai persoalan yang kecil sampai persoalan yang besar. Tujuannya agar manusia mendapat kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.”
“Oleh karena itu, seorang muslim diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an dan beriteraksi dengannya, baik dengan memahaminya (mentadabburinya), mendengarnya, menghafalnya, mempelajarinya, mengajarkannya, dan mengamalkannya.”
“Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat sangat ditentukan dari sejauh mana interaksi dan kedekatan kita dengan Al-Qur’an. Semakin dekat dan sering interaksi kita dengan Al-Qur’an, maka hidup kita akan bahagia di dunia dan akhirat. Semakin jauh dan jarang interaksi kita dengan Al-Qur’an, maka hidup kita akan menderita di dunia dan akhirat.”
Ustaz Yusran yang juga sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Syahkuala Banda Aceh menambahkan bahwa membaca Al-Qur’an dan berinteraksi dengannya merupakan ibadah sehingga diberikan pahala yang besar.
“Selain itu, membaca Al-Qur’an dan berinteraksi dengannya merupakan ibadah sehingga diberi pahala. Oleh karena itu, para ulama mendefinisikan Al-Qur’an dengan kalamullah (perkataan Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam melalui malalikat ‘alaihis salam, yang ditulis dalam mushaf, dan membacanya merupakan ibadah.”