“Banyak keutamaan membaca Al-Qur’an dan berinteraksi di antara yaitu: Pertama; mendapatkan syafaat pada hari Kiamat. Kedua; orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah orang terbaik di sisi Allah ta’ala. Ketiga; Orang yang pandai membaca Al-Qur’an, disediakan tempat di surga bersama para malaikat. Keempat; Ditinggikan derajat. Kelima; mendapat pahala yang berlipat ganda. Keenam; mendapat sakinah (ketenangan hati). Ketujuh; Dicurahkan rahmat oleh Allah ta’ala. Kedelapan; Didoakan oleh para malaikat. Kesembilan; Dibanggakan oleh Allah ta’ala di sisi para makaikat-Nya..”
“Sungguh beruntung orang yang membaca Al-Qur’an dan berinteraksi dengannya. Dan sungguh merugi orang yang tidak membaca Al-Qur’an dan tidak berintetaksi denganmya.”
Ustaz Yusran sangat menyayangkan perilaku sebagian umat Islam yang meninggalkan Al-Qur’an. Menurutnya, mereka telah disibukkan dengan berbagai aktivitas dan kesibukan dunia yang melalaikan diri mereka dari membaca, memahami, mendengar, menghafal, mempelajari, dan mengajarkan Al-Qur’an.
“Sangat disayangkan, masih banyak umat Islam yang meninggalkan Al-Qur’an dengan berbagai alasan kesibukan seperti sekolah, kampus, kantor, jualan, bisnis, dan sebagainya.”
“Selain itu, ada juga yang disibukkan dengan tontonan televisi dan berbagai macam hiburan lainnya. Bahkan, setiap harinya disibukkan dengan gadget/handphone dari pagi sampai malam.”
“Inilah penyakit umat Islam saat ini yang membahayakan individu dan masyarakat muslim dan umat Islam secara umum. Akibat meninggalkan Al-Qur’an, timbul berbagai maksiat dan penyimpangan agama berupa paham sesat, syirik, bid’ah, tahayul, khurafat, kezhaliman, dan banyak maksiat lainnya. Selain itu, umat Islam menjadi lemah, hina dan dijajah oleh musuh-musuh Islam. Di samping itu, negara menjadi miskin dan tidak sejahtera.”
“Malulah jika ada seorang yang mengaku dirinya muslim tapi tidak membaca Al-Qur’an dan tidak pula berinteraksi dengannya, apalagi tidak mengamalkannya. Ini sama saja seperti orang munafik yang mengaku muslim tapi tidak beriman kepada Al-Qur’an. Sama juga dengan orang kafir lainnya. Sama-sama tidak beriman kepada Al-Qur’an. Maka membaca Al-Qur’an dan berinteraksi dengannya itulah bukti Islam dan iman seseorang. Inilah yang membedakan seorang muslim dan munafik atau kafir.”