Bersedekah dari Harta Terbaik, Hakikat Memberi adalah Menerima
Hari Jumat termasuk waktu yang utama untuk bersedekah, karena Jum’at merupakan hari raya orang Islam sebagaimana disebutkan dalam hadits.
“Penekanan bersedekah di hari Jum’at dan waktu-waktu utama yang lain bukan berarti anjuran untuk menunda sedekah di waktu-waktu tersebut. Namun yang dimaksud adalah bersedekah di waktu-waktu tersebut memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan waktu-waktu lainnya. Seseorang dianjurkan bersedekah kapan saja dan lebih utama lagi dilakukan di hari-hari spesial seperti Jum’at,” sebut mantan penyiar Radio Baiturrahman tersebut.
Di antara wujud syukur bil arkan atau syukur dalam tindakan bisa kita lakukan dengan cara berbagi nikmat yang kita dapatkan kepada orang atau pihak lain.
Seperti saat kita bahagia mendapatkan nikmat rezeki berupa harta benda, kita bisa mengambil sebagian dari rezeki tersebut untuk kemudian diberikan kepada orang lain.
Langkah ini tentu akan membuat orang lain bahagia dan juga akan semakin menjadikan diri kita bertambah lebih bahagia lagi.
“Kita pun sebenarnya tak perlu khawatir jika berbagi rezeki dengan orang lain, rezeki kita akan berkurang. Kita perlu sadari bahwa rezeki bukanlah matematika yang secara logika 1-1= 0. Namun justru sebaliknya, rezeki adalah kehendak Allah semata yang terkadang kita alami sendiri 1-1 bisa menjadi 11,” katanya.
Kekhawatiran berkurangnya rezeki, jika dibagikan pada orang lain, tentu sangat tidak beralasan. Hal ini karena Allah pun telah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa rezeki yang ia berikan bukan hanya dari kita bekerja saja.
Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendakinya dari jalan yang tidak disangka-sangka.
“Allah sejatinya yang memiliki skenario rezeki dalam hidup kita. Kita tetap diperintahkan berusaha dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Hasil yang kita dapatkan pun sejatinya bukan melulu karena hasil kerja keras kita. Semua itu sejatinya adalah kehendak dari Allah,” sebut Marwan.
Buktinya bisa kita lihat dan amati bersama-sama dalam kehidupan nyata. Terkadang kita melihat ada orang yang bekerja keras, siang malam, pergi pagi, pulang sore, namun hasil yang didapatkan masih kalah dengan seseorang yang terlihat santai dalam bekerja. Ini merupakan bukti bahwa rezeki adalah hak prerogatif Allah.