Berdasarkan penjelasan di atas, maka jelas bahwa ternyata jauh sebelum kaum sosialis berjuang membela hak-hak kaum buruh, Islam sudah hadir untuk menghargai kaum buruh sebagai manusia yang mulia dan bermartabat. Namun, kenyataan di lapangan hingga saat ini nasib kaum buruh masih saja belum berubah. Oleh karena itu, sudah sewajarnya ada satu hari khusus untuk memperingati jasa-jasa kaum buruh, supaya dapat menggugah hati para pemilik modal bahwa ada sekelompok mayoritas manusia yang bertengger di bawah untuk mempertahankan posisi nyaman mereka di pucuk piramida. Siapa tahu, atas izin Allah SWT orang-orang yang menempati posisi di pucuk piramida itu akan terbuka pintu hatinya untuk menyadari pengorbanan orang-orang bawah/lemah, sehingga terciptanya sebuah suasana egaliter dan keadilan di tengah-tengah kondisi sosial ekonomi yang sangat rumit seperti saat ini.
Terimakasih kaum buruh atas pengorbananmu selama ini. Meskipun jasa-jasamu sering dilupakan manusia, namun Allah SWT tidak pernah lupa karena Dia tidak tidur dan senantiasa memelihara dan menjaga hamba-hamba-Nya yang sedang mencari rezeki untuk menafkahi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarganya masing-masing. Selamat hari buruh sedunia !
Penulis:
Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry