Implementasi Shalat dalam Kehidupan Membentuk Akhlak
Namun mukjizat Isra Mi’raj tidak ada orang yang melihat dan menyaksikannya. Nabi Muhammad SAW hanya menceritakan apa yang telah beliau alami pada pagi hari 27 Rajab tahun ke 11 kenabian dihadapan Abu Jahal dan masyarakat Mekkah.
Seusai Nabi Muhammad menceritakan perjalanan yang beliau alami dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) dan kemudian beliau naik ke langit maka terjadi kegaduhan di khalayak ramai.
Mengapa terjadi kegaduhan dan bahkan perdebatan waktu itu? Hal ini cukuplah menjadi bukti kuat bahwa apa yang nabi ceritakan bukanlah sebuah mimpi, karena tidak ada mimpi yang diperdebatkan.
Peristiwa Isra Mi’raj, diberitakan Allah salah satunya dalam surah Al Isra ayat 1: “Maha suci (Allah), yang telah memperjuangkan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Makna “Subhana” Maha suci Allah dalam awal surah ini menegaskan bahwa peristiwa yang nabi alami adalah benar-benar terjadi dan nabi alami dalam keadaan sadar sebagai manusia, bukan mimpi, bukan perjalanan ruh seperti orang bersemedi.
Para musafir menegaskan bahwa apabila Allah mengawali ungkapan dengan ‘Maha suci Allah” maka perbuatan tersebut adalah dahsyat dan hanya bisa terjadi karena kehendak Allah. Karena itu memahami Isra dan Mi’raj yang paling utama adalah dengan mengedepankan iman, karena apa yang terjadi sulit dicerna aqal. Inilah yang dicontohkan sahabat Abu Bakar ketika beliau didatangi tokoh Quraisy yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad sudah “gila” karena menceritakan perjalanan yang tidak masuk akal.
Tokoh Quraisy berharap Abu Bakar menjadi goyah keyakinannya dan akan meninggalkan Nabi Muhammad. Namun mereka kecewa sambil menggigit jari, ternyata jawaban Abu Bakar diluar perkiraan mereka. Abu Bakar berkata “kalau itu yang diceritakan Muhammad maka aku percaya, lebih dari itupun aku percaya”.
Kemudian Abu Bakar melanjutkan “ketahuilah selama ini semua berita dari langit yang disampaikan Muhammad aku percaya, maka demikian dengan kisah yang kalian sampaikan aku percaya apa yang dikatakan Muhammad adalah benar.“