Mereka telah disibukkan dengan berbagai aktivitas dan kesibukan dunia yang melalaikan diri mereka dari membaca, memahami, mendengar, menghafal, mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.
Inilah penyakit umat Islam saat ini yang membahayakan individu dan masyarakat muslim dan umat Islam secara umum.
Selanjutnya, Ustaz Yusran yang juga Wakil Ketua Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh menjelaskan bahaya meninggalkan Al-Qur’an terhadap individu, masyarakat dan umat Islam.
“Banyak umat Islam yang meninggalkan Al-Qur’an sehingga mereka jauh dari petunjuk Allah Ta’ala. Mereka melupakan Allah, maka Allah pun melupakan mereka. Mereka tidak menjaga kewajiban kepada Allah, maka Allah pun tidak menjaga mereka dari maksiat dan kesesatan. Akibatnya, hidup mereka susah, sulit, sempit dan bahkan menyimpang dari agama dengan berbuat maksiat dan kesesatan. Na’uzubillah.”
Selain itu, dalam konteks keumatan dan negara, umat Islam mengalami kemunduran dan keterpurukan dalam berbagai sisi kehidupan, baik segi politik, negara, ekonomi, moral, agama, sosial, dan sebagainya. Ekonomi umat dan negara terpuruk. Negara tidak makmur dan tidak pula sejahtera. Selain itu, umat Islam menjadi lemah, hina dan dijajah oleh orang kafir.
Munculnya ajaran-ajaran sesat seperti Syi’ah, Ahmadiyah, Wahdatul Wujud, Liberalisme, Pluralisme, Sekulerisme, Feminisme, Genderisme dan sebagainya akibat tidak memgamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai yang diajarkan oleh ulama salaf yaitu para sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in dan para ulama khalaf yang mengikuti mereka.
Mereka tidak membaca, tidak memahami, tidak mendengar, tidak mempelajari Al-Qur’an dan tidak mengamalkan Al-Qur’an sehingga jauh dari petunjuk Allah Ta’ala dan menjadi tersesat.
Kemudian Ustadz Yusran yang juga Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh jebolan International Islamic University Malaysia (IIUM) ini menjelaskan hukum mengamalkan Al-Qur’an dan interaksi dengannya seperti membaca, memahami (mentadaburi), menghafal, mendengar, mempelajari dan memgajarkan Al-Qur’an.
“Hukum mengamalkan Al-Qur’an adalah wajib a’in. Maknanya, berdosa bagi orang yang tidak mengamalkan Al-Qur’an. Karena Allah Ta’ala dan Rasul-Nya memerintahkannya. Kewajiban memgamalkan Al-Qur’an sama seperti kewajiban a’in lainnya seperti shalat wajib lima waktu, puasa bulan Ramadhan, zakat dan haji bagi yang mampu. Bahkan beriman kepada Al-Qur’an sebagai salah satu rukun iman mewajibkan seorang muslim untuk mengamalkannya.