Banda Aceh, Infoaceh.net – Dunia hanyalah persinggahan sementara, bukan tempat tinggal abadi. Umat Islam diingatkan agar tidak terlena dengan gemerlap kehidupan dunia, melainkan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal.
Pesan itu disampaikan Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal Kota (BMK) Banda Aceh, Tgk Safwani Zainun SPd.I dalam khutbah Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jum’at (29/8/2025).
“Pada hari kiamat, seluruh amal manusia akan diperlihatkan. Tidak ada yang bisa disembunyikan, tidak ada alasan yang mampu membebaskan kita, kecuali rahmat Allah Swt,” tegas Tgk. Safwani di hadapan ribuan jamaah.
Ia mengutip firman Allah dalam Surat Yasin ayat 65, bahwa kelak mulut manusia akan dikunci, sementara tangan dan kaki mereka bersaksi atas segala perbuatan.
“Lisan yang dahulu digunakan untuk berbohong, menipu, atau menggunjing, tidak lagi bisa membela diri,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan At-Tirmidzi.
Dalam hadis itu, setiap hamba akan ditanya tentang empat hal: umur untuk apa dihabiskan, ilmu untuk apa diamalkan, harta dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan, serta tubuh untuk apa digunakan.
“Semua nikmat Allah akan dimintai pertanggungjawaban, satu per satu,” katanya.
Lima Bekal Menghadapi Akhirat
Untuk mempersiapkan diri menghadapi kepastian hari kiamat, Tgk. Safwani mengajak umat Islam menyiapkan bekal terbaik berupa iman, amal saleh, dan taubat nasuha. Ia merinci lima hal penting yang perlu dilakukan:
1. Menjaga lisan, agar hanya digunakan untuk berkata benar, berzikir, dan menyampaikan kebaikan.
2. Meningkatkan amal saleh, baik ibadah wajib maupun amal sosial seperti membantu fakir miskin dan menjaga silaturahmi.
3. Menjauhi maksiat, karena setiap dosa sekecil apa pun akan menjadi saksi memberatkan di akhirat.
4. Bertaubat dengan taubat nasuha, selama pintu taubat masih terbuka.
5. Memperbanyak amal jariyah, agar pahala terus mengalir meski pelakunya telah tiada.
“Amal jariyah adalah investasi abadi yang tidak akan pernah putus meski kita sudah dikubur dalam tanah,” ujar Pendiri Yayasan Kayang Bangun Semesta itu.
Menurutnya, ketakwaan adalah bekal terbaik dalam menempuh perjalanan panjang menuju akhirat. Ia mengingatkan firman Allah dalam Surat Asy-Syu‘ara ayat 88–89, bahwa pada hari kiamat harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali hati yang bersih.
“Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati. Jangan terlena dengan dunia yang fana, jangan menunda taubat, dan jangan meremehkan amal kebaikan meski kecil,” pesan Tgk. Safwani.
Ia menutup khutbah dengan ajakan agar umat Islam memanfaatkan waktu, tenaga, dan kesempatan yang diberikan Allah Swt untuk memperbanyak ibadah.
“Hari kiamat adalah kepastian, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan datangnya. Karena itu, persiapkan diri mulai sekarang,” pungkasnya.