BANDA ACEH — Salah satu kemuliaan bulan Ramadhan adalah karena adanya kehadiran Alquran, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 185.
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah: 185).
Demikian disampaikan Ustadz Ir Faizal Adriansyah M.Si saat mengisi program Serambi Spiritual dengan tema “Implementasi Al-Qur’an Kunci Kejayaan Umat Islam,” Selasa (27/4), kerja sama antara Radio Serambi FM dengan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).
Menurutnya, Alquran merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT.
Alquran menjawab semua perkara dalam kehidupan manusia, sehingga Alquran disebut sebagai petunjuk kepada manusia.
“Alquran adalah mukjizat, sebagaimana diketahui mukjizat itu terbagi menjadi dua kategori, yakni yang bersifat temporar dan mukjizat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW yakni mukjizat abadi,” ujar Ustadz Ir Faizal Adriansyah MSi yang juga Kepala Puslatbang KHAN Lembaga Administrasi Negara (LAN) Aceh.
Disebutkannya, mukjizat temporar yaitu mukjizat yang hanya ada ketika Nabi ada, seperti mukjizat pada Nabi Musa As membelah laut, mukjizat Nabi Ibrahim As yang tidak terbakar dalam kobaran api, yang demikian merupakan mukjizat bersifat temporar.
Sedangkan mukjizat yang kedua yang ada pada Nabi Muhammad SAW adalah mukjizat abadi. Sehingga meskipun Nabi Muhammad telah tiada, mukjizatnya masih ada, itulah Alquran.
Mukjizat Alquran bukan terletak pada lembaran, namun terletak pada kandungan ayat-ayat Alquran, pada bacaan Membaca Alquran membawa efek baik.
Dengan mengamalkan membaca Alquran, maka akan memberikan efek-efek positif dan luar biasa pada dimensi kehidupan.
Alquran pada mulanya diturunkan dalam bentuk kata atau suara, lalu disimpan Nabi dalam hati lalu disampaikan kepada sahabat sampai dituliskan dan bisa dibaca sampai saat ini.
Kandungan Alquran banyak membuat para peneliti terperangah dan merasa terkejut dengan kemukjizatan Alquran.
Sebab, semua jawaban telah ditemukan dalam kehidupan sudah tertera dalam Alquran.
Sebagaimana pembahasan mengenai pertemuan dua laut, meskipun sama-sama air namun keduanya tidak bisa menyatu dan membentuk seperti dinding.
Alquran telah membahas ini jauh sebelum penelitian manusia dilakukan, sehingga menambah keyakinan bahwa Alquran banyak mengandung rahasia Ilahiah.
Selain lautan, Alquran juga membahas mengenai jasad Fir’aun yang abadi meskipun sudah lama meninggal.
Alquran menyebut sengaja menyelamatkan jasadnya sebagai pembelajaran bagi orang-orang sesudahnya agar tidak berbuat kemungkaran di atas bumi.
Terbukti dengan penemuan, ditemukan sesosok jasad manusia yang diyakini hidup pada zaman Nabi Musa As dengan kondisi tubuh dipenuhi zat garam laut.
Membaca Alquran membuat perasaan lebih tenteram
Ramadhan disebut sebagai bulan Alquran, sehingga selama bulan ini banyak masjid dan rumah-rumah dihiasi dengan bacaan Alquran.
Hal demikian menjadikan perasaan baik bagi yang membaca maupun mendengar merasa lebih tenteram.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh peneliti berasal dari Universitas Padjadjaran, membandingkan suara musik dengan suara bacaan Alquran pada beberapa pemuda.
Hasil penelitian menyatakan, mendengarkan Alquran berpengaruh banyak bagi otak, sehingga tubuh menjadi lebih relaks dan lebih tenang.
Sehingga, bagi orang yang kesulitan tidur, sangat dianjurkan untuk mendengar atau membaca Alquran, agar mudah untuk tidur.