Keutamaan Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan, Niat dan Tata Cara
“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)
7. Penghapus dan Pencegah Dosa
Sholat sunnah ini juga menjadi penghapus dosa sebagaimana hadits di atas. Bahkan, tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan dosa.
Orang yang membiasakan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga ia terjauhkan dari maksiat dan dosa.
8. Kunci Masuk Surga
Orang yang ahli tahajud, insya Allah ia akan masuk surga. Sebab sholat ini merupakan salah satu kunci masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk shalat tahajud. Dengan melakukan shalat tahajud secara rutin di bulan Ramadhan, umat Muslim dapat memperkuat iman, mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas hidup.
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.
Waktu Terbaik
Shalat tahajud adalah shalat sunnah pelaksanannya setelah tidur. Waktunya terbentang mulai ba’da isya’ hingga sebelum terbit fajar, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.
Nama lainnya adalah qiyamul lail dan shalat lail. Namun, tidak semua qiyamul lail atau shalat lail adalah shalat tahajud. Jika seseorang melakukan sholat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul lail atau shalat lail.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada (هجد). Apabila Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ (ت) di depannya, menjadi tahajada (تهجد). Kalau benar-benar bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada. Dan jika menjadi kebiasaan, maka berubah kalimatnya menjadi tahajjud. Bentuk perintahnya menjadi tahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.