“Kelima, memasyarakatkan nilai-nilai Al-Qur’an. Hidup bersama Al-Qur’an tidak bisa dijalankan sendirian, karena banyak ajaran dalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya membutuhkan kerja sama dalam masyarakat. Memasyarakatkan nilai-nilai Al-Qur’an dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui dakwah lisan, tulisan, maupun melalui keteladanan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Tgk Awaluddin.
Pada bagian lain khutbahnya, ia menegaskan, salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur’an.
Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan Al-Qur’an, karena di bulan inilah Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt sebagaimana firman-Nya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah: 185).
“Salah satu momentum penting bagi kaum muslimin di bulan Ramadhan ini adalah peringatan malam Nuzulul Qur’an. Peringatan ini untuk mengingatkan kita akan fungsi dan peran besar Al-Qur’an dalam kehidupan manusia, sekaligus mempererat hubungan kita dengannya,” ungkapnya.
Akhirnya, alumni S1 PGSD Universitas Syiah Kuala (USK) ini berharap, semoga Ramadhan tahun ini benar-benar menjadi momentum bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, sehingga kita dapat menjadi manusia dan masyarakat yang Qur’ani, yang telah lama kita dambakan. (Sayed M. Husen)