Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Makna Kurban dan “Pengorbanan Enzim”: Antara Syariat, Sains, dan Spiritualitas

Mari belajar dari enzim: kecil, tidak dikenal, tapi berdampak besar. Maka, mari kita tunaikan kurban dengan penuh kesadaran. Di balik tetesan darah kurban, ada ilmu, kasih sayang, dan penghambaan kepada Tuhan. Kurban bukan hanya menyembelih, tetapi juga menyelami makna kehidupan itu sendiri

Di dalam pembelajaran Biokimia atau Biologi Umum misalnya, topik ini bisa menjadi jembatan integrasi antara sains dan Islam. Adanya praktikum pelunakan daging dengan dan tanpa enzim bisa menjadi contoh kegiatan yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, dalam konteks ini maka dalam setiap ibadah kurban, kita tidak hanya menyaksikan ketaatan seorang Muslim kepada Rabb-nya, tetapi juga menyaksikan jutaan molekul dalam tubuh hewan kurban yang tetap bekerja memberikan manfaat bahkan setelah kematian. Enzim adalah simbol pengorbanan sunyi yang tak terlihat, tetapi berkontribusi nyata.

Kurban sejatinya adalah pelajaran hidup. Ia mengajarkan kita untuk ikhlas, peduli pada sesama, dan bertanggung jawab pada makhluk hidup lainnya.

Dari sudut pandang biologi, kita juga diajarkan untuk memahami bahwa setiap proses dalam tubuh makhluk hidup adalah ciptaan Allah yang luar biasa rapi dan ilmiah.

Mari belajar dari enzim: kecil, tidak dikenal, tapi berdampak besar. Maka, mari kita tunaikan kurban dengan penuh kesadaran. Di balik tetesan darah kurban, ada ilmu, kasih sayang, dan penghambaan kepada Tuhan. Kurban bukan hanya menyembelih, tetapi juga menyelami makna kehidupan itu sendiri.

Semoga ibadah kurban kita tahun ini menjadi sarana pengorbanan, keikhlasan, dan pengabdian—baik secara lahir maupun batin, wallohu a’lam bishowab.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Tutup
Enable Notifications OK No thanks