Meninggalkan Shalat Merupakan Maksiat Terbesar, Dosanya Melebihi Zina
Ustadz Awaluddin juga memperkuat pendapatnya dengan mengutip Imam Ahmad yang meriwayatkan dalam haditsnya yang lain, “Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.”
Dalam Al-Quran surah Al-Ankabut ayat 45, Allah SWT telah berfirman bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Artinya: “Bacalah wahai (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pada bagian akhir khutbahnya, Ustadz Awaluddin mengutip pendapat ulama besar dalam bidang hadits, Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah bersabda, “(Melaksanakan) shalat lima waktu, (melakukan) satu shalat Jum’at diikuti dengan shalat Jum’at yang berikutnya, (melakukan) puasa Ramadhan diikuti dengan puasa Ramadhan yang berikutnya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang ada di antara amalan-amalan ibadah tersebut jika dia menjauhi dosa-dosa besar.”
Prof Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir, hadits tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang rajin melaksanakan shalat dan dalam waktu yang bersamaan tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar, maka dosa-dosa kecilnya akan dihapus.
“Karena itu, marilah kita ingatkan keluarga, kerabat dan kaum muslim seluruhnya supaya tak ada lagi yang meninggalkan shalat, apalagi dengan sengaja. Sebab meninggalkan shalat adalah merupakan bentuk maksiat terbesar. Sebaliknya hanya dengan shalat yang menyelamatkan kita dan membuat hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat nanti,” pungkasnya. (IA)