Lebih lanjut, katanya, tujuan kedua Rasulullah diutus untuk diikuti dan menegakkan hujjah kepada manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Ali Imran: 31).
Demikian pula firman Allah “(Mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nisa’ : 165)
Ketiga, tambahnya, Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia, sesuai dengan hadis Rasulullah saw, “Dari Abu Harairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR Ahmad dan Al-Hakim).
“Dengan Allah mengutus Rasulullah untuk memperbaiki tauhid, diikuti oleh umat manusia, dan menyempurnakan akhlak, maka akan terbangun kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat,” pungkasnya. (IA)