“Dalam sabdanya Rasulullah membagi waktu empat bagian, yaitu waktu bermunajat dengan cara beribadah dengan benar dan ikhlas, kemudian waktu bertafakkur yaitu berpikir tentang diri sendiri dan alam semesta, bahwa semua yang diciptakan Allah tidaklah sia-sia dan semua itu dimaksudkan agar mengokohkan ketauhidan kepada Allah,” kata Akhyar.
Waktu lainnya, tambah Akhyar, untuk bermuhasabah, yaitu agar kita bisa mengontrol diri, sehingga teringat kembali Umar bin Khattab mengatakan hisablah dirimu sebelum kamu dihisab oleh Allah.
“Terakhir adalah waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara mencari karunia Allah. Dengan waktu yang kita optimalkan pemanfaatannya, suami bertanggungjawab memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya, begitu juga istri berkewajiban menjaga diri semaksimal mungkin,” pungkasnya. (IA)