Pesantren As’adiyah Jadi Tuan Rumah MQKI Internasional Pertama
Total sebanyak 8.713 santri, termasuk 1.161 santri dari 57 Ma’had Aly, akan mengikuti proses seleksi melalui sistem CBT ini.
“Ini adalah bukti bahwa pesantren bukan lembaga yang tertinggal, justru sangat responsif terhadap perubahan,” jelas Amien Suyitno, menepis anggapan bahwa pesantren identik dengan cara-cara konvensional.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa MQKI 2025 juga akan dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan pendamping yang menarik dan edukatif.
Rangkaian kegiatan tersebut antara lain Halaqah Ulama Internasional dengan tema “Rekonstruksi Maqashid Syariah dalam Konteks Kontemporer”, Expo Kemandirian Pesantren, Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, serta peluncuran program Pesantren Hijau yang ditandai dengan Penanaman 1 santri 1 pohon.
“Pesantren adalah benteng peradaban, tempat lahirnya pemimpin umat. Kita bukan hanya mendidik murid, kita sedang membentuk peradaban,” tutup Amien Suyitno, menegaskan peran strategis pesantren dalam pembangunan peradaban dunia.