BANDA ACEH — Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh (DDA) Prof Dr Muhammad AR MEd mengungkapkan, saat ini Aceh mengalami kekurangan tenaga da’i yang siap bertugas menjaga akidah umat Islam di pedalaman dan perbatasan Aceh.
“Juga kekurangan da’i yang siap dengan segala tantangan dan risiko yang akan dihadapi,” ujar Prof Muhammad AR dalam sambutannya pada acara tasyakuran dan pengukuhan sebanyak 26 mahasantri angkatan VIII Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Dakwah Aceh, dalam rangka wisuda tahun akademik 2021/2022 di kampus ADI komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (27/8).
“Padahal di Aceh banyak Perguruan Tinggi Islam dan lembaga-lembaga pendidikan Islam. Namun belum mampu melahirkan kader da’i Ilallah yang ikhlas dalam menyebarkan misi dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di pedalaman dan perbatasan Aceh,” tegas Prof Muhammad AR.
Menurutnya saat ini di pedalaman dan perbatasan Aceh sangat dibutuhkan para da’i yang bisa mengajarkan ilmu agama, mengajarkan Al-Qur’an, membimbing anak-anak dan generasi muda serta menuntun mereka menuju jalan kebaikan.
“Semoga para kader dakwah yang di tempa ADI Aceh dan STID Mohammad Natsir, akan menjawab tantangan tersebut.
Dan mareka akan berada di garda terdepan dalam menjaga akidah umat di daerah perbatasan dan pedalama Aceh,” jelas Prof Muhammad AR. (IA)