BANDA ACEH – Ibadah puasa dalam bulan Ramadhan merupakan kesempatan bagi umat Islam menyelamatkan diri dari siksaan neraka.
Pada bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan pengampunan kepada hamba-Nya.
Puasa merupakan momen untuk menyelamatkan diri dari api neraka disampaikan oleh Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh Bidang Dakwah dan Hubungan Masyarakat Ustadz H Mursalin Basyah Lc MA, pada program Serambi Spritual, Selasa (20/4) yang berlangsung dari pukul 10.00 sampai dengan 11.00 WIB.
Ada beberapa hadits yang menerangkan bahwa pada bulan Ramadhan Allah SWT memberikan pengampunan kepada hamba-Nya.
Ustadz H Mursalin Basyah menyampaikan hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan hadistnya berbunyi:
“Apabila datang malam pertama dari bulan Ramadhan, maka syaitan-syaitan itu dibelenggu dan juga jin pembangkang dan ditutup pintu neraka dan tidak dibuka satupun, sebaliknya dibuka pintu surga dan tidak ditutup satupun dan setiap malam (malaikat) berseru wahai orang-orang yang menginginkan ketaatan kepada Allah SWT datanglah ini kesempatanmu, wahai orang-orang yang suka berbuat maksiat berbuat kerusakan berhentilah ini sedang datang bulan mulia. Dan Allah punya orang-orang yang dibebaskan dari api neraka pada bulan Ramadhan dan itu terjadi setiap malam,” demikian hadist yang diutarakan Ustadz H Mursalin sebagaimana diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Tiga Waktu Diberikan pengampunan
Ustadz H Mursalin pada kesempatan itu juga menyebut ada tiga waktu Allah SWT memberikan pengampunan kepada hamba-Nya.
Ketiga waktu tersebut yakni:
Saat malam hari
Saat berbuka puasa dan
Saat berpuasa.
“Ada tiga waktu pembebasan seorang hamba, yakni ketika malam, ketika berbuka puasa dan ketika berpuasa, bulan puasa Allah berbagi pengampunan dari api neraka. Dalam bulan Ramadhan, Allah limpahkan semua pengampunan kepada hamba,” kata Ustadz H Mursalin.
Dahsyatnya neraka
Ustadz H Mursalin juga mengambarkan kedahsyatan hukuman di neraka sampai malaikat terperanjat melihat neraka.
Selain itu, mengenai letak neraka, ulama berbeda-beda pendapat dalam menjelaskan letak neraka, ada sebagian pendapat menyebut letak neraka di langit, ada pula yang mengatakan letak neraka berada di lapisan bumi yang terdalam.
“Neraka dan Surga telah diciptakan Allah SWT, mengenai letak neraka ulama berbeda-beda pendapat bahwa ada yang mengatakan letak neraka ada di langit, ada pula yang mengatakan di lapisan bumi paling dalam,” terangnya.
Amalan yang membebaskan dari Neraka
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam bulan Ramadhan, bernilai pengampunan dari Allah SWT.
Amalan tersebut dianjurkan agar dilakukan, sehingga bulan Ramadhan bisa dipergunakan sebaik-baiknya dengan beribadah secara serius kepada Allah SWT.
Beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam bulan Ramadhan dan bernilai pengampunan Allah SWT yakni memperbanyak membaca Alquran, menghidupkan malam dengan ibadah dan memberi makan orang-orang fakir miskin.
Membaca Alquran dalam bulan Ramadhan bernilai tinggi, karena memperbanyak membaca Alquran bisa mendatangkan syafaat pada hari akhirat.
Di akhirat kelak, semua berusaha membebaskan diri dari Neraka, sehingga anak sendiri pun berusaha membebaskan diri dari neraka dan mengorbankan orang tuanya.
Pun dengan orang tua, berusaha membebaskan diri dari neraka dan mengorbankan anaknya, semua berusaha membebaskan diri dan mengorbankan orang lain dan pergi meninggalkan.
Berbeba dengan orang yang dekat dengan Alquran dan sering membaca Alquran, wujud dari amalan membaca Alquran di dunia akan berubah menjadi syafaat bagi pengamalnya di akhirat.
Sehingga, mereka yang mengamalkan Alquran tidak merasa sendirian di akhirat karena ditemani oleh syafaat Alquran.
“Amalan yang bisa membebaskan dari api neraka, secara umum ada tiga yakni memperbanyak membaca Alquran karena pada hari akhirat yang mendatangkan syafaat.
Kedua menghidupkan shalat malam, karena shalat malam bisa meningkatkan derajat di hari akhirat yang ketiga memberikan makanan berbuka untuk sesama,” tutup Ustadz H Mursalin.
Untuk diketahui, tausyiah Ramadhan 1442 H dalam program Serambi Spritual bekerja sama antara Serambi FM dengan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).
Acara “Serambi Spiritual Dialog Interaktif Ramadhan 1442 H” di studio Serambi FM, diisi oleh para pemateri dari kalangan ustadz/tengku/akademisi dari Aceh.
Program Serambi Spritual ini menghadirkan para ulama dan ustaz terkemuka yang mengasuh pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).