Banda Aceh — Mengawali pelaksanaan ibadah puasa Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi, umat Islam di Provinsi Aceh mulai melaksanakan salat Tarawih dan Witir pada malam pertama secara berjamaah, Senin (12/4) malam usai salat Isya.
Untuk salat Tarawih malam pertama tersebut, jutaan umat muslim di daerah berjuluk Serambi Mekkah itu dilaporkan memadati masjid dan meunasah (musala) sebelum memulai ibadah puasa 1 Ramadan, Selasa (13/4) hari ini, seperti ditetapkan pemerintah melalui Menteri Agama.
Kondisi pandemi Covid-19 yang hingga kini belum juga reda tidak menyurutkan semangat masyarakat muslim Aceh melaksanakan salat tarawih di masjid-masjid terdekat.
Di Aceh, sejumlah masjid tampak bersih dan menghias diri untuk menyambut Ramadan dan pelaksanaan salat Tarawih, tadarus, dan ibadah lainnya. Seluruh rumah ibadah umat Islam baik di desa, kecamatan maupun kabupaten/kota hingga ibukota provinsi, dilaporkan penuh jamaah hingga ke halaman luar karena tidak tertampung lagi di dalam.
Antusiasnya masyarakat Aceh menyambut bulan suci Ramadan dengan perasaan sukacita, sudah terlihat usai salat Magrib. Orang dewasa dan anak-anak terlihat berbondong-bondong menuju masjid dan meunasah terdekat untuk melaksanakan salat Tarawih.
Seperti terlihat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, jemaah salat Tarawih mencapai ribuan orang, baik di dalam maupun halaman masjid yang di halamannya telah dipasang 12 payung elektrik ala Masjid Nabawi, Madinah.
Masjid kebanggaan masyarakat Aceh yang mampu menampung sekitar 24.000 jemaah itu, sudah lebih awal menyiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Salat Isya dan Tarawih perdana bulan suci Ramadan 1442 H di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh tidak hanya dipadati masyarakat biasa, tapi sejumlah pejabat teras provinsi maupun Pemko Banda Aceh terlihat berbaur bersama di saf terdepan. Akibat membludaknya jemaah, tak sedikit jemaah harus mengatur saf di luar masjid. Jamaah yang tidak muat di dalam, salat di halaman masjid.
Tak hanya di Masjid Raya Baiturrahman, pada sejumlah masjid lainnya di Kota Banda Aceh seperti Masjid Agung Al-Makmur Lampriet, Masjid Jamik Baiturrahim Ulee Lheue, Masjid Al-Muttaqien Peunayong, Masjid Baitul Musyahadah Seutui, Masjid Baitus Shalihin Ulee Kareng, Masjid Darul Falah Gampong Pineung, Masjid Al-Huda Kampung Laksana, Masjid Lueng Bata, Masjid Al-Furqan Beurawe,dan Masjid Baitul Mukminin Lamteh, juga terlihat penuh sesak jamaah hingga pukul 22.00 WIB.
Kebanyakan warga menunaikan salat Tarawih delapan rakaat tambah Witir, sedangkan lainnya 23 rakaat tambah Witir tanpa ada perdebatan.
Akibatnya, suasana sepi menyelimuti wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya karena aktivitas perdagangan terhenti total. Toko-toko di ibukota Provinsi Aceh itu ada yang tutup sejak Magrib. (IA)