Khatib Ustadz Ilham Maulana menyampaikan khutbah jum’at tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Masjid Baitul Musyahadah, Seutui, Banda Aceh, Jum’at, (24/7).
Banda Aceh — Di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), menjalankan protokol kesehatan merupakan sebuah ikhtiar manusia agar terhindar dari virus yang hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya itu.
Itulah petikan khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Dr rer nat Ilham Maulana, S Si saat menjadi khatib di Masjid Baitul Musyahadah atau Masjid Kupiah Meukeutop, Seutui Banda Aceh, Jum’at (24/7).
“Menjalankan protokol kesehatan, tetap menjaga jarak, tidak keluar rumah, rajin mencuci tangan pakai sabun, mengenakan masker saat keluar rumah dan menjalankan protokol kesehatan adalah bentuk ikhtiar kita sebagai manusia,” ujar Ustadz Ilham Maulana yang juga Wakil Dekan III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah.
Namun, Ustadz Ilham juga menjelaskan, segala hasil dari usaha tetap Allah yang menentukan. Segala ketetapan adalah hak Allah sang maha penentu.
“Jika setelah semua usaha pencegahan ini telah kita lakukan, tapi kita tetap terpapar atau terinfeksi virus ini, maka semua kita kembalikan kepada takdir Sang Maha Pencipta. Karena segala sesuatu harus tetap kita sandarkan pada Allah,” terang Uztadz Ilham.
Dalam khutbahnya, Ustadz Ilham juga mencontohkan, bagaimana Siti Hajar istri Nabi Ibrahim AS, berlari antara bukit Safa dan Marwah yang tandus untuk mencari sumber air karena kehausan. Itu adalah bentuk ikhtiar Siti Hajar kala itu.
“Apakah Allah menjawab usaha tersebut dengan menunjukkan sumber air kepada Siti Hajar? Tidak. Allah justru menunjukkan kuasanya dari hal yang tidak disangka-sangka. Air justru keluar tepat di bawah kaki Nabi Ismail AS, yang saat itu masih bayi. Jadi, ikhtiar harus terus kita lakukan sedangkan hasil tetap harus kita sandarkan hanya kepada Allah,” ungkap Ustadz Ilham berpesan.
Belakangan ini, sambung Ustadz Ilham, dunia sedang disibukkan dengan virus Corona. Banyak informasi tidak benar menyebar di media massa. Ada yang mengatakan bahwa corona ini adalah konspirasi.