Shalat Idul Adha di Lapangan Tugu Darussalam, Khatib Ingatkan Pentingnya Sikap Toleran
“Keliru berat itu. Lebih berat lagi kelirunya apabila memang toleransi antar umat beragama dilakukan dengan cara mensimplifikasi ajaran Islam dan menekan kaum muslimin. Keliru, karena Allah dan RasulNya menghendaki kita lebih dulu kuat, dekat dengan Allah dan RasulNya baru melakukan langkah langkah kemanusiaan untuk membantu yang lain,” tegasnya.
Saifuddin menegaskan bahwa sebagai bagian dari bangsa yang sadar akan kemajemukan, kita sepatutnya mendukung upaya untuk menekan tumbuh kembangnya radikalisme.
Karena radikalisme disamping dapat menyengsarakan warga bangsa termasuk umat islam, juga
radikalisme itu tidak sejalan dengan ajaran Islam.
Selanjutnya, sikap radikal tumbuh dari nafsu, kekurangan ilmu, kepentingan (politik dan bisnis) yang dipaksakan dan dengan berbagai alasan lainnya. Sikap dan prilaku itu bisa tumbuh dari kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya dan agama manapun. Termasuk dapat tumbuh dari orang yang tidak beragama sekalipun.
“Penguatan moderasi beragama adalah sejalan dengan prinsip yang saya jelaskan di atas. Ketika saya ditanya apa itu moderasi beragama? Saya menjawab bahwa moderasi beragama adalah beragamalah secara baik dan benar,” kata Saifuddin di akhir Khutbah.
Menurutnya, bagi kita umat Islam beragama secara baik dan benar tentu dengan mengikuti standar dari Nabi SAW. Pernahkah Nabi membenci dan mencaci maki orang lain? Pernahkan beliau membakar rumah orang? Mengancam pernah, akan membakar rumah orang muslim yang tidak pergi shalat berjamaah, tetapi pada kenyataannya beliau tidak pernah membakar satu rumah pun selama hidup beliau. Yang Nabi lakukan adalah kebaikan. Kebaikan untuk semua manusia.
Di akhir khutbah, Saifuddin juga menyinggung terkait dengan hubungan kedua universitas kebanggaan rakyat Aceh, USK dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh .
Menurut Saifuddin sudah semakin terlihat upaya pemimpin kedua universitas yang saling bertetangga tersebut untuk terus membangun kebersamaan dan kolaborasi dalam inisiatif kemajuan pendidikan tinggi di tanah air, khususnya di Aceh, sesuai cita cita awal pembangunan kota pelajar dan mahasiswa Darussalam ini. (IA)