BANDA ACEH — Adanya sifat munafik baik di tengah masyarakat maupun di kalangan pemimpin bisa menghambat pelaksanaan dan penegakan syariat Islam di Aceh yang hingga kini belum bisa berjalan maksimal seperti yang diharapkan.
Sifat munafik ini sangat berbahaya karena merupakan musuh dalam selimut bagi umat Islam, karena sifat dan sikap munafik ini sering tidak sesuai antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilaksanakan.
Hal demikian disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh (DDA) Prof Dr Tgk Muhammad AR MEd dalam pengajian Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) yang digelar di Kantor PWI Aceh, Simpang Lima Banda Aceh, Rabu malam (10/8/2022). Kajian tersebut mengambil tema tentang ‘Bahaya Kemunafikan’.
“Sifat munafik di kalangan pemimpin ini sangat membahayakan dan menjadi hambatan bagi penegakan syariat Islam. Ketika maju sebagai calon pemimpin baik eksekutif maupun legislatif dia berjanji bahkan teken komitmen untuk menjalankan penegakan syariat Islam.
Tapi ketika terpilih dia mengingkari janjinya itu seperti tidak mengalokasikan anggaran yang cukup untuk penegakan syariat, dia lebih banyak memperkaya diri dan kelompoknya, dan tidak peduli dengan syariat Islam. Meskipun dalam perkataannya mendukung syariat, tapi dalam perbuatannya sebagai pemimpin tidak peduli syariat,” ujar Tgk Muhammad AR.
Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam UIN Ar-Raniry ini mengajak masyarakat Aceh agar menjauhi sifat munafik. Karena kemunafikan itu sangat berbahaya bagi umat Islam, Allah juga tidak pernah mengampuni dosa orang munafik ini.
Prof Muhammad AR menyampaikan, dalam satu hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, bahwa tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila ia berbicara berdusta, apabila ia berjanji mengingkari, apabila ia dipercaya berkhianat.
“Kalau tiga tanda-tanda itu ada pada diri kita itulah dikatakan munafik,” katanya.
Menurut Prof Muhammad, sifat atau tanda-tanda kemunafikan itu hanya diketahui oleh diri seseorang, orang lain tidak bisa mendeteksi kemunafikan pada diri seseorang. Akan tetapi untuk melihat kemunafikan seseorang selain dengan tiga tanda-tanda di atas hal itu bisa dilihat prilaku shalatnya.