Selanjutnya Darud Donya menyampaikan melalui makalahnya, mengenai beberapa saran untuk pemeliharaan situs sejarah cagar budaya yang lebih baik, diantaranya yaitu diperlukan adanya Qanun yang mengatur mengenai perlindungan dan pengelolaan situs sejarah cagar budaya.
Di atas segalanya, Darud Donya memandang perlu adanya Fatwa Ulama yang dapat menyelamatkan dan melindungi situs sejarah Aceh.
Untuk itu, Darud Donya telah bersilaturrahmi sebelumnya dengan Pimpinan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pada 27 Januari 2020 untuk memohon bimbingan, nasehat serta arahan dari guru-guru yaitu para ulama Aceh dalam upaya penyelamatan situs sejarah di seluruh Aceh.
Kemudian sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut, maka Darud Donya mengirimkan surat kepada MPU Aceh dengan surat Nomor 06/SP/II/2020, tanggal 5 Februari 2020, memohon agar MPU Aceh dapat menerbitkan Fatwa Ulama, untuk menyelamatkan dan melindungi situs sejarah aceh yaitu jejak peradaban dan tamaddun Islam di aceh, serta untuk menjaga dan memelihara “historical values” perkembangan dan dakwah Islam di Aceh, sebagai warisan yang tak ternilai bagi generasi masa depan aceh, yang juga sangat penting bagi dunia Melayu dan seluruh dunia Islam.
Dengan adanya Fatwa Ulama, maka diharapkan perlindungan situs sejarah dan cagar budaya kedepannya akan lebih terjaga. Pemerintah Aceh, Kabupaten dan Kota serta seluruh rakyat Aceh bisa menjadikan Fatwa Ulama tersebut sebagai pedoman penyelamatan situs sejarah Islam di seluruh Aceh.
Dalam kesempatan tersebut Abi Hasbi Al Bayuni sebagai pemateri dari MPU Aceh menyampaikan, menurut Islam, memelihara kelestarian Situs Sejarah Cagar Budaya merupakan hal yang penting, karena padanya terdapat peradaban masa lalu suatu bangsa yang dapat dipelajari serta dijadikan sebagai ‘ibrah’ untuk orang-orang setelahnya.
“Jika Aceh dulu jaya masa Sultan Iskandar Muda, maka generasi sekarang harusnya juga mempelajari bagaimana Sultan Iskandar Muda bisa menjayakan Aceh. Saya mengharapkan agar situs sejarah cagar budaya terus terjaga demi kemaslahatan orang banyak,” kata Tgk Hasbi.