Ushalli sunnatal li ‘idil adha rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Lafadz takbiran Idul Adha: Arab, latin, dan artinya
2. Rakaat pertama
– Takbiratul ihram
– Membaca doa iftitah
– Melakukan takbir tambahan sebanyak tujuh kali
– Membaca Surah Al-Fatihah, diikuti dengan surah pendek (disunnahkan Surah Al-A’la)
– Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, kemudian berdiri untuk rakaat kedua
3. Rakaat kedua
– Melakukan takbir tambahan sebanyak lima kali
– Membaca Surah Al-Fatihah, diikuti dengan surah pendek (disunnahkan Surah Al-Ghasyiyah)
– Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, kemudian tasyahud akhir dan salam
4. Khutbah Idul Adha
Setelah shalat, disunnahkan mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Khutbah ini terdiri dari dua bagian yang dipisahkan dengan duduk sejenak.
Hukum dan waktu pelaksanaan shalat Idul Adha
Menurut mayoritas ulama, shalat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Ibadah ini menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Adha, yang tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga sosial dan kebersamaan.
Shalat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah, setelah matahari terbit dan sebelum masuk waktu zuhur. Di Indonesia, pelaksanaan shalat ini biasanya dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat, disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Dengan memahami tata cara dan bacaan sholat Idul Adha sesuai syariat Islam, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.