Ustaz Aufa Safrijal: Allah Muliakan Orang yang Berpuasa
“Tetapi, ketika kita bermuamalah dengan Allah yang terjadi adalah sebaliknya. Maka marilah kita merenungkan siapa yang akan kita kejar, ridha Allah atau manusia. Jadi carilah ridha Allah yang selalu menyayangi kita,” tambahnya.
Menurut Ustaz Aufa, orang-orang beriman sekarang sedang disayangi oleh Allah dengan mendatangkan puasa kepada kita, maka jangan sia-siakan puasa ini, muliakanlah puasa ini dengan amalan-amalan shaleh kita.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 kata Ustaz Aufa, jelas sekali Allah memanggil hanya orang-orang yang beriman yang mampu menjalankan ibadah puasanya, indikasinya seolah-olah Allah hanya menerima puasanya orang-orang yang melakukannya dengan iman.
Iman adalah mempercayai akan Allah dengan wujudnya, dengan kekuasaannya, dan juga mempercayai dengan seluruh janji-janji-Nya.
“Kita sebagai orang beriman harus menyakini akan janji-janji Allah swt, diantaranya janji-janji itu adalah Allah akan menurunkan murka-Nya bagi seseorang yang apabila telah diwajibkan puasa tetapi tidak mengerjakannya, maka Allah akan menghinakannya di dunia dan di akhirat,” tegasnya.
Rasullullah pernah mengatakan, apabila seseorang sehari saja tidak berpuasa, bukan karena sakit atau safar dan apabila dia menggantikannya walaupun 1000 tahun dia menggantikannya itu belum memadamkan murka-Nya Allah. Itu di dunia.
Sedangkan di akhirat Rasulullah pernah bermimpi ketika itu beliau diajak ke sebuah bukit oleh dua orang malaikat, kemudian kepada beliau ditampakkan ada seseorang yang sedang dikuliti seluruh kulit badannya, kepala ke bawah dan kakinya ke atas, dan seluruh tubuhnya mengeluarkan darah segar, serta urat-uratnya dicabik-cabik.
Kemudian Rasulullah bertanya, siapakah orang ini. Kemudian para malaikat menjawab, ini adalah tamsilan umatmu yang apabila datang perintah puasa, tetapi dia tidak mau berpuasa, berbuka di depan khalayak orang ramai.
“Karena itu, Allah Maha Kuasa menghinakan manusia di dunia dan menghinakan pula di akhirat, karena tidak mau memuliakan apa yang dimuliakan Allah. Kalau manusia memuliakan apa yang dimuliakan Allah, maka Allah akan memuliakan orang-orang beriman,” pungkasnya. (IA)