BANDA ACEH — Persoalan mendasar yang membuat kepemimpinan Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq sangat memprihatinkan adalah kinerja Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK) yang sangat lambat. Sehingga hingga 100 hari kerja, Pemko Banda Aceh di bawah kepemimpinan Bakri Siddiq seakan-akan hanya polesan pencitraan tanpa kerja nyata.
“Untuk memaksimalkan kerja, Pj Wali Kota Bakri Siddiq harus berani melakukan evaluasi kinerja SKPK. Jika tidak, maka kepemimpinan Bakri Siddiq akan berpotensi gagal dan terus dalam lamunan halusinasi seakan-akan berhasil hingga Mendagri melakukan evaluasi dan membuktikan kinerja Pemko Banda Aceh memprihatinkan. Di situ baru Pj Wali Kota tersadarkan, apa artinya jika nasi sudah menjadi bubur,” ungkap Koordinator Kaukus Pemuda Kota (KPK) Banda Aceh Ikhwan Kartiawan kepada media, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menurut KPK, selama ini kerja sejumlah SKPK tak lebih dari menyenangkan hati Pj Wali Kota agar tidak dilakukan mutasi. Sementara, untuk kerja nyata memberikan pelayanan terbaik serta menjalankan program kerakyatan masih jauh api dari panggang.
“Semestinya, Pj Wali Kota Banda Aceh belajar banyak dari daerah lain yang capaian Pj kepala daerah-nya lumayan. Mereka melakukan sejumlah peremajaan dan penyegaran di tataran SKPK agar capaian kerjanya maksimal,” jelasnya.
Ikhwan mengatakan, 100 hari Bakri Siddiq memimpin Banda Aceh sejak dilantik pada 7 Juli 2022, justru yang menonjol adalah inflasi Banda Aceh yang sudah mencapai 5,73%, pendapatan asli daerah yang tidak maksimal, program kerakyatan yang terhambat serta sejumlah polemik lainnya.
“Ini menunjukkan kinerja SKPK dalam lingkungan Pemko Banda Aceh selama ini sangat lambat dan memilukan. Apalagi Bakri Siddiq selama ini sebagai pimpinan terlihat kurang tegas dan lebih mudah dinina-bobokkan dengan bahasa manis seakan-akan menunjukkan loyalitas dan sejumlah dalih-dalih atau lempar bola kesalahan agar pejabat SKPK terkait bisa aman dengan posisinya.
Padahal, inti dari loyalitas kepada pimpinan dan integritas seorang pejabat Pemko itu sebenarnya harus ditunjukkan dalam bentuk kerja nyata bukan bisikan manis asal bapak senang belaka.