17 Bangunan Rusak Akibat Angin Kencang di Aceh Besar
Mereka juga bekerja sama dengan unsur TNI/Polri, Dinas Sosial, aparatur gampong, dan relawan setempat untuk penanganan dan pemulihan pascabencana.
“Begitu laporan masuk, tim gabungan langsung bergerak ke lapangan, baik untuk mengevakuasi pohon tumbang maupun memastikan keselamatan warga. Sinergi ini penting dalam mengurangi risiko dan mempercepat pemulihan,” kata RJ.
Lebih lanjut Ridwan menyebutkan pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk membahas langkah lanjutan. Agenda penting dalam rapat itu meliputi distribusi logistik darurat, pembersihan puing-puing, serta pemulihan akses dan infrastruktur yang terdampak.
Pada kesempatan itu, Kalaksa BPBD Aceh Besar juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem susulan, mengingat peringatan dini dari BMKG masih berlaku, khususnya bagi wilayah pesisir dan pegunungan.
“Kami minta masyarakat untuk terus waspada dan segera melaporkan jika menemukan potensi bahaya seperti pohon lapuk, kabel listrik yang terbuka, atau kerusakan bangunan yang membahayakan. Informasi ini sangat krusial agar kami bisa merespons cepat,” tegas RJ.
BPBD Aceh Besar juga terus membuka layanan tanggap darurat melalui emergency call 24 jam di nomor 0811 6313 113, serta menyampaikan informasi terkini melalui akun media sosial resmi seperti Instagram @bpbd_abes, @damkar_abes, dan Facebook Media Informasi Kebencanaan Aceh Besar.
Melalui pendataan cepat, koordinasi lintas sektoral, dan keterlibatan berbagai unsur, BPBD Aceh Besar menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan wilayah terdampak sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana ke depan.
“Penanganan ini akan terus kami lakukan secara terintegrasi. Semua pihak harus ikut ambil bagian agar masyarakat yang terdampak bisa segera bangkit dan beraktivitas kembali,” pungkas Ridwan Jamil.