4 Juni, Jamaah Haji Bergerak ke Arafah untuk Wukuf
Bagi jamaah lansia, disabilitas, dan memiliki komorbid, diberlakukan Safari Wukuf Khusus. Mereka akan mendapatkan pengawalan tenaga medis, pendamping ibadah, dan hotel transit untuk memastikan tetap bisa menjalankan rukun dengan aman dan layak.
Selain itu, Hilman juga menjelaskan skenario pergerakan jamaah haji Indonesia selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Pertama, dari Mekkah ke Arafah. Pergerakan ini akan dilakukan dalam tiga trip,” ungkapnya.
Pada 9 Zulhijjah atau 5 Juni 2025 seluruh jamaah haji sudah berada di Arafah untuk melaksanakan ibadah Wukuf. Setelah itu, jamaah haji akan bergerak dari Arafah ke Muzdalifah. Pergerakan dimulai pukul 19.00 Waktu Arab Saudi.
Jamaah haji dengan skema reguler akan mabit di Muzdalifah. “Dari Muzdalifah ke Mina, jemaah haji akan dilayani bus dengan sistem taraddudi (bolak balik) Muzdalifah – Mina, hingga menjelang Subuh,” kata Hilman.
Usai mabit di Mina, jamaah haji yang mengambil nafar awal dan nafar tsani akan diberangkatkan kembali ke Mekkah secara bertahap. “Semua pergerakan ini kami sesuaikan dengan kapasitas layanan syarikah dan realitas di lapangan,” ujar Hilman.
Hilman memohon kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan jamaah haji Indonesia. “Agar jamaah haji Indonesia diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menuntaskan ibadahnya, dan pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur, yang manfaatnya terasa sepanjang umur, untuk diri, keluarga, dan bangsa,” tandasnya.