LHOKSEUMAWE — Korps Himpunan Mahasiswa Islam Wati (Kohati) Lhokseumawe menyebutkan ada informasi soal empat orang mahasiswi di salah satu kampus di Kota Lhokseumawe, diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Korban disebut dilecehkan oleh dosen saat bimbingan skripsi.
“Kejadiannya di salah satu perguruan tinggi di Lhokseumawe,” kata Ketua Umum Kohati Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara Ainun Nabilah Rahmanita kepada wartawan, Jumat (10/12/2021), seperti dilansir dari detikcom.
Ainun enggan menyebutkan secara detail nama kampus dan identitas dosen diduga pelaku. Dia mengatakan Kohati masih terus melengkapi data. “Pelaku pelecehan adalah dosen,” jelas Ainun.
Dia mengatakan pihaknya masih mencari data lebih lengkap soal dugaan pelecehan yang dialami sebelas mahasiswi itu.
Kohati, katanya, berencana mendampingi korban agar mendapatkan keadilan.
“Kami berusaha untuk pendekatan pribadi dengan korban agar tahu langkah apa yang akan kami ambil selanjutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, mahasiswi yang tergabung dalam Kohati menggelar aksi demo di Taman Riyadah, Lhokseumawe, Kamis (9/12/2021).
Dalam aksinya mereka mendesak dosen yang terlibat pelecehan seksual di salah satu kampus di Kota Lhokseumawe ditindak tegas.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Kohati Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara Ainun Nabilah Rahmanita, melansir Antara.
“Kami mendesak rektor di setiap kampus di Aceh memberikan sanksi sebesar-besarnya kepada dosen yang terlibat dalam kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap mahasiswi,” pungkasnya. (IA)