5 Gampong di Banda Aceh Sudah Miliki Instalasi Pengolahan Air Limbah
“Alhamdulillah, setiap tahunnya Banda Aceh telah mencapai penurunan jumlah stunting sampai dengan tahun 2022 yaitu 7,32% menurut E-PPGBM dengan target Renstra Dinkes 16% untuk Tahun 2023,” ungkapnya.
Dikatakannya, target Pemerintah Indonesia pada tahun 2024 yaitu 14%.
“Ini berarti kita telah memberikan kontribusi penurunan target bagi Pemerintah Indonesia,” tambahnya.
Selain meresmikan IPAL, dalam kesempatan ini Bakri Siddiq juga menyerahkan bantuan mobil tinja yang di fasilitasi oleh Dinas PUPR Kota Banda Aceh.
“Kita berharap peran serta dari masyarakat untuk saling menjaga dan memelihara sarana dan prasarana. Kedepan, Pemko akan membuat regulasi dan kelembagaan yang menangani kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh M Yasir menambahkan untuk tahun 2023 pembangunan IPAL akan dilaksanakan di empat gampong, yakni Deyah Raya, Punge Blang Cut, Kuta Alam dan Gampong Blang.
“Tentunya kita mengusulkan seluruh gampong di Banda Aceh akan dibangun IPAL. Nanti targetnya IPAL skala kota dengan sistem pipanisasi yang limbahnya diolah secara terpusat hingga aman saat dibuang ke lingkungan, tidak tercemar. Master plannya sudah ada,” kata M Yasir.
M Yasir berharap warga kota dapat memberikan dukungan terhadap program ini untuk lingkungan yang ramah dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pembangunan IPAL di Gampong Doy mendapatkan sambutan positif dari warga setempat.
Keuchik Doy, Tarmizi dalam kesempatan ini menyampaikan terimakasih kepada Pj Wali Kota atas perhatiannya untuk masyarakat Gampong Doy.
Bahkan, lanjutnya bukan hanya IPAL, Pj Wali Kota juga memikirkan pembangunan di sektor lainnya dan terus memberikan akses untuk berkomunikasi dengan dirinya selaku keuchik membahas pembangunan gampong. (IA)