6 Amalan Sunah Jelang Sholat Idul Adha 2025, Jangan Sampai Terlewat!
Jakarta, Infoaceh.net — Umat Islam di Indonesia akan merayakan Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025. Hari besar ini tidak hanya menjadi momentum ibadah kurban, tapi juga sarat dengan amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Kementerian Agama RI telah menetapkan 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, melalui sidang isbat. Dengan demikian, Idul Adha 2025 diperingati pada 10 Zulhijah atau Jumat, 6 Juni 2025.
Berikut ini adalah enam amalan sunah sebelum melaksanakan sholat Idul Adha yang sangat dianjurkan untuk ditunaikan guna mendulang pahala maksimal:
1. Mengumandangkan Takbir
Takbir disunahkan sejak malam hari raya, dimulai dari terbenam matahari hingga imam naik ke mimbar untuk khutbah. Kumandang takbir bisa dilakukan di masjid, musala, maupun rumah.
“Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunnahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.”
— Raudlatut Thalibin
2. Mandi Besar Sebelum Sholat Id
Mandi sebelum sholat Id merupakan amalan sunah bagi laki-laki maupun perempuan, termasuk yang memiliki udzur syar’i. Waktu mandi bisa dimulai dari pertengahan malam, namun lebih utama dilakukan setelah Subuh sebelum berangkat ke tempat sholat.
3. Memakai Wewangian dan Memotong Kuku
Rasulullah menganjurkan umat Islam untuk memotong kuku, mencukur rambut, dan memakai wangi-wangian sebelum sholat Id. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap hari besar Islam dan menjaga kesucian diri.
4. Mengenakan Pakaian Terbaik
Pakaian yang dikenakan tidak harus baru, namun wajib bersih dan sopan. Warna putih dianggap paling utama menurut sebagian ulama. Kaum laki-laki dianjurkan mengenakan serban, sementara perempuan disarankan berpakaian sederhana tanpa wewangian.
5. Tidak Sarapan Sebelum Sholat Id
Berbeda dengan Idul Fitri yang disunahkan sarapan sebelum sholat, pada Idul Adha disunahkan menahan diri dari makan hingga sholat selesai. Bahkan lebih utama menunda hingga daging kurban tersedia.
“Pada Idul Fitri Nabi SAW makan terlebih dahulu sebelum sholat, sementara pada Idul Adha beliau makan setelah kembali dari sholat.”
— HR. Buraidah
6. Berjalan Kaki ke Tempat Sholat
Jika memungkinkan, berjalan kaki ke tempat sholat sangat dianjurkan. Selain meneladani Rasulullah SAW, ini juga membuka peluang untuk bersilaturahmi dengan sesama Muslim di sepanjang jalan.
Idul Adha bukan sekadar hari libur atau momen pemotongan hewan kurban. Lebih dari itu, ia adalah waktu untuk menyempurnakan keimanan melalui amalan-amalan sunah yang ringan tapi berpahala besar.
Jangan biarkan hari raya ini berlalu tanpa makna. Lengkapi ibadah kurbanmu dengan amalan sunah Rasulullah sebagai bentuk ketundukan dan cinta kepada sunnah Nabi.