Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

8 Kendaraan Dinas Pemko Banda Aceh Raib, Ada yang Dicuri

Sebanyak 8 unit kendaraan dinas milik Pemerintah Kota Banda Aceh dilaporkan hilang tanpa jejak

BANDA ACEH — Sebanyak 8 unit kendaraan dinas milik Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh dilaporkan hilang tanpa jejak. Dari 8 unit yang raib tersebut, 4 unit di antaranya merupakan kendaraan roda dua, 3 unit kendaraan roda empat, dan satu unit kendaraan roda tiga.

Hilangnya 8 unit kendaraan tersebut seperti yang tertera dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI Perwakilan Aceh yang terungkap saat gelar Barang Milik Daerah (BMD) pada 9-13 Januari 2023.

“Dari hasil penelusuran kami, dari 8 unit kendaraan itu, 2 unit kendaraan masih ada fisiknya dan berada dalam penguasaan masing-masing SKPD. Saat gelar BMD pada Januari lalu, kendaraan itu ternyata tengah digunakan untuk melayani masyarakat sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam kegiatan gelar BMD. Kami juga telah memiliki bukti foto fisik kendaraan dari Pengguna Barang,” ujar Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) Banda Aceh Harisman memberikan klarifikasi terkait informasi hilangnya 8 kendaraan milik Pemko Banda Aceh, Selasa (30/5/2023).

Adapun kendaraan yang dimaksud masing-masing 1 unit mobil Ambulance merk Toyota Kijang Tahun 2006 BL 9008 JK yang digunakan oleh Puskesmas Jaya Baru. Sedangkan satu unit lagi merupakan kendaraan roda 3 dengan merk Viar Karya 150 L tahun 2015 BL 2047 AN yang digunakan sebagai kendaraan operasional Dinas Pangan.

Selanjutnya Harisman menjelaskan, 3 unit kendaran yang terdiri atas 1 sepeda motor dan 2 unit mobil di bawah penguasaan Diskopukmdag telah hilang saat kejadian gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota Banda Aceh pada akhir 2004.

3 kendaraan yang hilang saat tsunami tersebut masing-masing Sepeda Motor Honda Win 100 dengan nomor polisi BL 2822 AH, satu unit mobil Kijang Kapsul dengan nomor polisi BL 8081 AC, serta satu unit minibus Mitsubishi Colt bernomor polisi BL 9925 QG.

“Kemungkinan ketiga aset tersebut luput dari perhatian pengguna dan pengelola barang saat pengusulan penghapusan BMD yang rusak berat atau hilang akibat tsunami. Apalagi saat itu pencatatan BMD masih dilakukan secara manual sehingga ketika perubahan ke sistem pencatatan BMD berbasis aplikasi, BMD dimaksud ikut tercatat dan akhirnya terungkap saat pelaksanaan gelar BMD kemarin,” jelasnya.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup