Aceh Alami Kerugian Rp 430 Miliar Akibat Bencana Tahun 2023
”Kebakaran pemukiman juga mengalami penurunan dari 153 kejadian di tahun 2022 menjadi 149 di tahun 2023. Hal yang sama dengan bencana Angin Puting Beliung juga mengalami penurunan kejadian dari tahun 2022 berjumlah 71 kali menjadi hanya 44 kali saja terjadi di tahun 2023,” sebut Ilyas.
”Tentunya ini merupakan hasil kerja sama kita bersama dalam meningkatkan mitigasi bencana sehingga angka kejadian bencana masih bisa kita turunkan tiap tahunnya,” ungkap Ilyas yang akrap disapa Abi.
Ilyas terus mengimbau masyarakat menjaga alam, khususnya terkait Karhutla masyarakat diminta pula tidak mengekploitasi hutan secara berlebihan tanpa memperhatikan fungsi hutan sebagai resapan air yang berguna mencegah banjir dan longsor juga Karhutla.
“Selain itu, pemberdayaan masyarakat atau sosialisasi kepada pelaku usaha yang terlibat perluasan lahan, kami himbau jangan membuka lahan dengan membakar hutan,” sebut Ilyas.
Ilyas yang akrap disapa Abi berharap masyarakat Aceh tetap selalu menjaga diri dan keluarga dari serangan pandemi yang masih ada di sekitar kita.
Tambahnya lagi, masyarakat harus siap dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun non alam, sinergitas sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana di Aceh.
“Mari bersama-sama kita melakukan upaya pengurangan risiko bencana, karena Penanggulangan Bencana adalah urusan bersama, baik pemerintah maupun masyarakat dari berbagai elemen termasuk di dalamnya adalah media,” harap Abi.
Pada tahun 2024 nantinya BPBA akan terus berusaha meminimalisir kerusakan maupun korban akibat bencana alam maupun non alam dan mendorong seluruh elemen masyarakat untuk merespon kejadian bencana secara komprehensif. (IA)