Sementara Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki diwakili Asisten III Sekda Aceh Iskandar AP mengatakan, apa yang ditampilkan malam ini semata-mata karena rasa bangga terhadap besarnya potensi pariwisata di Indonesia, khususnya di Aceh.
Ia berharap, ajang API ini membuat semua nominator semakin bersemangat, sebab API Award ini juga merupakan bentuk penghargaan kepada pemerintah daerah atas kepeduliannya membenahi pengembangan potensi pariwisata lokal.
“Kita berharap acara API ini dapat membuat kita saling berkompetisi untuk melakukan yang terbaik dalam membenahi pariwisata di Tanah Air, sehingga potensi wisata dan kekayaan budaya Indonesia semakin dikenal di tingkat dunia,” ujar Iskandar membacakan sambutan Pj Gubernur Aceh.
Provinsi Aceh tak hanya meraih juara umum dan favorit saja. Ternyata pujian terkait penyelenggaraan malam puncak API Awards 2022 ini juga datang dari Advisor API Patrice Rio Capella.
Ia memuji konsep kegiatan yang melibatkan sektor UMKM sebagai pendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, konsep tersebut baru pertama dilakukan sejak API Awards digelar.
“Kami menilai ini mengalahkan provinsi-provinsi lain yang pernah menyelenggarakan acara serupa, karena melibatkan sektor UMKM banyak sajian makanan tradisional, ini menarik bagi saya,” kata Rio.
Menurutnya, Aceh akan menjadi kekuatan baru pariwisata di Indonesia karena memiliki potensi destinasi yang mempesona. Apalagi sektor pariwisata merupakan sumber daya yang tidak terbatas dan tidak akan ada habisnya.
“Jika sumber daya alam bisa habis pada waktunya, maka pariwisata akan tetap terus hidup dengan leading sektor yang terkait. Semoga lewat event yang kita buat di Aceh ini bisa membangkitkan pariwisata di Aceh,” katanya.
Sebagai informasi, pagelaran API Awards 2023 mendatang akan dilaksanakan di Ambon sebagai tuan rumah.
Berikut daftar perolehan juara API Awards 2022 dari 18 kategori yang diperlombakan:
Kategori Makanan Tradisional:
1. Lokan Badaruk, Kabupaten Aceh Singkil
2. Nasi Kapau Kabupaten Agam
3. Gula Puan dari Kabupaten Ogan Komering Ilir