BANDA ACEH – Menyikapi kemungkinan lonjakan penumpang pada liburan akhir tahun, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Dian Rubianty melakukan sidak di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dan Terminal Lueng Bata, Jum’at sore (30/12/2022).
Peninjauan dilakukan untuk memastikan penumpang sebagai pengguna layanan tetap mendapatkan pelayanan, dengan selalu mengutamakan keselamatan penumpang.
Pejabat Tata Usaha pada Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Fitri Suriadi yang didampingi Taufik, Penanggung jawab Bagian Operasional menyampaikan kondisi di lapangan yang relatif aman dan masih dapat diatasi.
“Belum terjadi lonjakan yang begitu tinggi. Mungkin juga ada kaitannya dengan imbauan potensi cuaca ekstrem dari BMKG, namun kami tetap siap memberi pelayanan jika mendadak terjadi lonjakan karena liburan,” katanya.
Mengenai adanya pemberitahuan kenaikan tarif, dia menjelaskan bahwa tarif yang diberlakukan masih tarif lama.
“Tanggal 5 Januari 2023 rencana diberlakukan tarif baru. Tapi masih tunggu arahan,” tambahnya.
Perihal kenaikan tarif mulai dikeluhkan masyarakat. Mereka memohon untuk tidak diberlakukan dalam waktu dekat.
Berdasarkan pengamatan tim Ombudsman, penyelenggaraan layanan di Pelabuhan Ulee Lheu tidak hanya pada keluhan kenaikan tarif tersebut, namun secara menyeluruh mulai dari loket tiket masuk pelabuhan, kapasitas area parkir dan hanggar, kenyamanan sarpras bagi penumpang dan disabilitas, kuota dan armada, jumlah personel dan koordinasi antara stakeholder di lapangan, serta pengelolaan pengaduan jika ada komplain dari masyarakat.
“Kami akan koordinasi dengan Dishub. Perlu ada loket pengaduan, ada beberapa hal yang mungkin dapat lebih dicermati bagi para stakeholder penyelenggara layanan di pelabuhan,” katanya.
Tim Ombudsman masih mendapati kebingungan dari masyarakat terhadap jalur antrian tiket yang terbagi dua, yakni untuk kendaraan dan orang pada layanan kapal lambat, keterjangkauan pelampung karena penumpang lebih memilih beramai-ramai duduk di luar dengan posisi di mana pelampung disiapkan di dalam kapal, juga sarana musala yang relatif kecil.