Banda Aceh — Aliansi Gerakan Masyarakat Cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (GATA-NKRI) menggelar aksi unjukrasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (9/11).
Dalam aksinya yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, mereka menyampaikan aspirasi menolak kehadiran atau deklarasi gerakan Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Provinsi Aceh.
Juru bicara aliansi GATA-NKRI Heri Safrijal, SP saat melakukan orasi di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh mengatakan kehadiran Gerakan Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Aceh, dinilai dapat memprovokasi pikiran-pikiran elemen sipil di Aceh. Berbagai macam narasi isu yang dibangun oleh ‘KAMI’ yang cenderung mendeskreditkan segala aspek pengelolaan negara di bawah kepemimpinan Jokowi – Ma’ruf Amin, berpotensi mengancam keberlangsungan perdamaian Aceh.
Heri mengatakan, 30 tahun lebih masyarakat Aceh menderita dalam pusaran konflik bersaudara seperti perang DI/TII, Cumbok dan terakhir konflik RI-GAM yang telah banyak menelan korban.
“15 tahun usia perdamaian Aceh sejak ditandatanganinya MoU Helsinki, hendaknya tidak dirusak oleh segelintir tokoh tokoh elit kepentingan di Jakarta yang tergabung dalam gerakan KAMI dibawah kendali mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Dengan demikian, Aliansi GATA-NKRI menolak keras kehadiran KAMI di Aceh,” terang Heri.
Dalam orasi tersebut, ada beberapa tuntutan yang disampaikan, diantaranya menuntut kepada pihak keamanan terutama kepada Polda Aceh dan TNI untuk memantau secara intensif pergerakan KAMI, baik berupa mobilisasi massa maupun isu-isu yang berpotensi memecah belah elemen masyarakat Aceh.
Kemudian, menolak keras kehadiran/deklarasi KAMI di Aceh karena berpotensi mengancam keberlangsungan perdamaian Aceh dan persatuan NKRI, menolak keras kehadiran/deklarasi ‘KAMI’ di Aceh karena dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas yang sedang berlangsung sangat baik di Aceh.
“GATA NKRI menolak keras kehadiran/deklarasi ‘KAMI’ di Aceh dengan alasan dapat mengganggu konsentrasi Pemerintah Pusat dalam menjalankan agenda pembangunan dan penanganan pandemi COVID-19
Mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk tidak terprovokasi dan ikut dengan ajakan propaganda KAMI, mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk lebih cermat dalam menanggapi isu yang beredar di Aceh dan mengajak masyarakat Aceh untuk mendukung pemerintah pusat dalam upaya peningkatan kemandirian ekonomi yang berbasis kerakyatan”.
Heri mengajak masyarakat Aceh untuk mendukung pemerintah pusat dalam memperkuat Pancasila sebagai ideologi Bangsa serta mengajak masyarakat Aceh agar tetap produktif dan bersatu padu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” pungkasnya. (IA)