Bayangkan saja, kata Ariyanda, seorang janda yang harus berjuang menafkahi anak dan keluarganya harus ditimpa oleh kemalangan berupa kebejatan seorang wakil rakyat dari partai lokal.
“Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, sang janda sudah dilecehkan dinodai hingga diiming-imingi janji dinikahi, namun hingga kini janji itu tak kunjung dipenuhi. Ini tentunya bentuk kejahilan nyata yang tak bisa ditolerir oleh publik di negeri Seuramoe Mekkah ini,” tambahnya.
Menurut SIMAK, sikap tegas partai lokal tersebut dalam kasus asusila hingga janji palsu dengan iming-iming dinikahi ini akan menjadi cerminan bagi masyarakat seberapa konsisten partai besutan mantan Gubernur Aceh itu terhadap keadilan bagi pihak yang jadi korban kadernya.
“Masyarakat akan menantikan seberapa tegas partai ini kepada kadernya yang telah merugikan seorang janda, jika kasus ini diabaikan dan dibiarkan begitu saja maka partai besutan mantan orang nomor satu di Aceh ini akan memberikan catatan hitam di mata rakyat. Kita berharap partai lokal ini bertindak adil dan tegas kepada kader/politisinya tanpa pandang bulu, bukan justeru menjadi tameng yang menjaga politisinya dari kasus memalukan ini,” tegasnya. (IA)