Di sana, Ismed kembali mendapat intimidasi dan dipaksa membuat video permintaan maaf. Bahkan, istri Ismed, Meri Santriani, yang berada di lokasi turut diancam oleh Keuchik ketika mencoba merekam kejadian tersebut.
“Saya diintimidasi dan diperlakukan kasar karena berita yang saya tulis mengenai inspeksi Dinas Kesehatan terkait kondisi Polindes. Padahal, berita tersebut tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun,” ujar Ismed.
Istrinya, Meri, juga mengungkapkan dirinya mendapat ancaman akan dilempar ke sumur tua jika terus merekam tindakan tersebut.
Tindakan ini mendapat kecaman keras dari sejumlah wartawan di Pidie Jaya.
Langkah hukum yang telah dilakukan Ismed, didukung rekan-rekan wartawan lainnya. Laporan tersebut diharapkan memberi efek jera dan menjadi pengingat bagi siapa pun untuk tidak melakukan intimidasi terhadap jurnalis yang menjalankan tugasnya.