Jakarta, Infoaceh.net – Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti tajam ketimpangan kelas sosial yang kian mencolok di Indonesia. Ia menegaskan bahwa ketidakadilan ekonomi yang nyata di depan mata bukanlah takdir, melainkan buah dari kebijakan yang salah urus dan dibiarkan turun-temurun.
“Saya ilustrasikan, ada ketimpangan ekstrem. Di satu sisi, ada restoran yang sekali makan biayanya mungkin setara dengan gaji sebulan seorang pekerja,” kata Anies saat menyampaikan khutbah Iduladha di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/6/2025).
Anies juga menyinggung pemandangan kontras yang lazim terlihat setiap hari: pekerja yang harus berangkat subuh, berpeluh di jalanan, berpapasan dengan mobil-mobil mewah yang melaju enteng, dikemudikan mereka yang duduk nyaman di tangga atas ekonomi.
Menurutnya, pemandangan ini bukan potret negeri asing. Ini adalah wajah nyata ketimpangan di Indonesia, bahkan di halaman rumah sendiri.
“Ini bukan takdir. Ini hasil dari kebijakan yang diwariskan dan tidak pernah diselesaikan secara serius,” tegas Anies.
Dalam khutbahnya, Anies juga menggambarkan betapa kontrasnya realitas sosial dengan filosofi kesetaraan yang dibawa ibadah haji. Di Tanah Suci, jutaan orang mengenakan pakaian ihram yang sama, tanpa bedanya antara yang kaya dan miskin, pejabat atau rakyat jelata.
Namun di tanah air, prinsip kesetaraan itu menguap di tengah gemerlap kota dan tumpulnya keberpihakan kebijakan.
“Padahal, kota-kota kita adalah indikator dari sehat-tidaknya peradaban kita,” ucapnya.
Menurut Anies, perubahan hanya akan terjadi jika pemerintah berani membuat kebijakan radikal yang memutus rantai ketimpangan. Ia mengisyaratkan, membiarkan jurang sosial menganga sama dengan membiarkan potensi konflik sosial membesar.
“Sudah saatnya kita menyelesaikan ketimpangan ini, mulai dari kota-kota kita,” tegas mantan Mendikbud ini.
