Arya Daru Malam-malam ke Rooftop Gedung Kemlu dan Tinggalkan Tas Belanja Sebelum Ditemukan Tewas
“Ini ada tiga spot atau tiga tempat yang penting. Satu adalah kos-kosan, bagaimana tanggal 7 sampai 8, almarhum ini mulai beraktivitas sampai kemudian almarhum ditemukan meninggal. Itu spot pertama, itu detail banget, dijelaskan jam per jam, detik per detik itu ada rekam jejaknya,” kata Anam, Rabu (23/7).
“Terus spot berikutnya adalah pusat perbelanjaan. Di Jakarta ya, pusat perbelanjaan itu aktivitasnya apa, yang rekam jejak digitalnya juga ada, yang dengan siapa saja juga ada. Habis itu, yang berhubungan dengan tempat bekerja, itu juga ada rekam jejak digitalnya dan cukup rapi ditelusuri,” sambungnya.
Anam menyebut tiga tempat itu sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru.
“Dalam tiga spot ini, yang penting satu ini berhubungan dengan aktivitas, yang kedua rekam jejak digitalnya ada, yang berikutnya yang juga gak kalah penting adalah berhubungan juga dengan barang,” ujarnya.
“Nah dari tiga spot yang penting ini, khususnya di tanggal 7 dan 8, itu mencerminkan bagaimana kejadian di kos-kosan itu apa, rangkaian peristiwanya sampai di kos-kosan tergambar sangat rapi, dan bukti jejak digitalnya, bukti kesaksiannya ada,” sambungnya.
Anam mengatakan sebetulnya kasus ini tinggal selangkah lagi, yaitu menunggu hasil autopsi.Â
“Oleh karenanya, kasus ini sebenarnya tinggal nunggu otopsi, kecuali ada perkembangan yang lain. Tinggal nunggu hasil otopsi yang mendalam,” kata dia.
Sebelumnya, Kompolnas juga sudah bertemu keluarga almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan di Yogyakarta, Minggu (21/7).
Choirul Anam mengatakan, timnya datang untuk mendalami sejumlah hal krusial, mulai dari kronologi hingga latar belakang korban.