ACEH BESAR — Hujan deras disertai angin badai yang menimpa kawasan Kabupaten Aceh Besar dan sekitarnya pada Ahad pagi (29/5/2022) telah merusak dan menerbangkan banyak atap rumah warga.
“Angin tadi pagi memang kencang sekali disertai dengan hujan lebat yang mengguyur beberapa daerah dalam kawasan Provinsi Aceh.
Menurut info dari BMKG angin tadi mencapai kecepatan 107 km/jam. Kejadian seperti ini tidak biasanya,” ungkap Dr Taqwaddin Husin, Ketua Dewan Pakar Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh, Ahad (29/5) sore.
Salah seorang korban dari bencana badai tadi adalah rumah yang dimiliki oleh salah seorang staf Pengadilan Tinggi (PT) Banda Aceh.
Rumah yang terletak di Desa Lamhasan Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar tersebut sedang dalam proses pembangunan.
“Rumah ini belum selesai Pak. Belum pun dipasang keramik, plafon, cat, dan lain-lain. Saya bangun pelan-pelan, sesuai kemampuan. Maklum saya hanya PNS Golongan II.
Malam ini kami belum jelas mau tidur di mana, karena hampir semua atap sudah terbongkar diterbangkan badai,” demikian ungkap Mukhtar, sang pemilik rumah tersebut, yang merupakan staf PT Banda Aceh tersebut.
Taqwaddin menjelaskan, dalam menghadapi bencana diperlukan adanya upaya mitigasi pengurangan risiko bencana, baik yang bersifat struktural maupun kebijakan.
Terkait mitigasi struktural, diharapkan para pelaku pembangunan, termasuk para kepala tukang memahami risiko bencana terhadap bangunan yang dikerjakannya.
“Saya melihat selain memang intensitas angin tadi yang luar biasa kencangnya, juga ada aspek konstruksi atap yang daya tahannya kurang kokoh,” ujar Dr Taqwaddin, yang juga Hakim Ad Hoc Tipikor pada Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
Dalam kunjungan dadakannya ke rumah korban bencana badai tadi pagi, Dr Taqwaddin didampingi oleh Muthmainnah, Kabag Perencanaan dan Risma, Kabag Kepegawaian Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
“Kami turut prihatin atas musibah ini, apalagi ada anak yang masih balita. Semoga Pak Mukhtar sekeluarga tabah dan sabar menghadapi bencana ini,” pungkas Taqwaddin seraya menyerahkan sedikit bantuan pribadi. (IA)