Sedangkan untuk BMA dan BMK akan memiliki korps relawan untuk merespon bencana yang terjadi di wilayahnya, memiliki ragam cara penyaluran dana zakat dengan program Tanggap Bencana dan mendapatkan pengetahuan manajemen penanganan bencana untuk membentuk ketangguhan wilayah.
Adapun bagi BAZNAS Pusat akan memiliki jejaring informasi manajemen bencana yang lebih detail dan akurat tentang kejadian bencana yang lokasinya jauh dari Ibukota, memiliki sistem koordinasi dengan BAZNAS Provinsi dan atau Kota/Kabupaten dalam melakukan respon bencana.
Selain itu mempelopori upaya peningkatan ketangguhan bangsa yang lebih menyeluruh sebagai salah satu bentuk upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu dari Divisi Kebencanaan BAZNAS Pusat yang tersertifikasi di bidang kebencanaan, Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Dinas Sosial Aceh, Badan SAR Nasional Aceh dan Palang Merah Indonesia Banda Aceh,” pungkas Irfan Fauzi. (IA)