BANDA ACEH — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banda Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) Moderasi Beragama, yang mengangkat tema ‘Kita Wujudkan Kesatuan dan Persatuan dalam Kota Gemilang’ dilaksanakan, Senin (27/9) di Aula Kankemenag Banda Aceh.
Kakankemenag Banda Aceh Drs H Asy’ari MSi didampingi Ketua FKUB Banda Aceh Dr Abdul Syukur MAg memberi apresiasi pada FKUB yang telah memberi peran dan warna dalam merajut keharmonisan antar umat beragama.
Ini terbukti Banda Aceh sangat kondusif dan nyaman bagi semua warga kota juga tamu-tamu yang mengunjungi kota ini yang sebelumnya menerima informasi miring kondisi kerukunan, hal ini terbantahkan dengan apa yang mereka rasakan.
Untuk itu, Asy’ari menyarankan melalui FKUB perlu publikasi dan sosialisasi yang intens terhadap kondisi hubungan kerukunan umat beragama.
“Hari ini toleransi umat beragama di Kota Banda Aceh sudah menunjukkan level yang tinggi, dan kerukunan umat beragama sangat toleransi hari ini, akan tetapi karena kegiatan umat beragama jarang/kurang diekpos ke media, seakan-akan umat beragama di kota Banda Aceh kurang harmonis.
Saran saya setiap kegiatan apapun tentang kerukunan umat beragama perlu dipublikasikan baik di media cetak maupun media elektronik,” harap Asy’ari.
Ia juga menegaskan tingkat kerukunan umat beragama di Banda Aceh sudah cukup baik, jadi perlu terus dijaga agar tidak ada lagi gesekan-gesekan antar umat beragama di Banda Aceh, sehingga Kota Banda Aceh tidak disebut lagi kota intoleran seperti yang pernah dimuat di media luar beberapa waktu yang silam.
Ketua FKUB Kota Banda Aceh Dr Abdul Syukur MAg dalam paparannya menyampaikan pentingnya memahami Moderasi Beragama dalam hubungan sosial kemasyarakatan dan keagamaan dengan tetap berpegang pada keyakinan agama yang diyakini dan menjujung tinggi nilai nilai kearifan lokal.
“Mari kita masing – masing menguatkan keyakinan yang kita imani dan pada kondisi covid- 19 kita harus bisa berbuat sekecil apapun untuk menata indahnya kerukunan di kota Gemilang,” sebut Syukur.
Di akhir kegiatan, Kaban Kesbangpol Kota Banda Aceh Bachtiar, menyampaikan ibu kota Provinsi Aceh sangat nyaman bagi seluruh warga kota, juga bagi tamu, baik tamu lokal maupun turis mancanegara, sejauh mereka menghargai nilai agama dan nilai kearifan lokal.
Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Amin- Zainal sesuai visi dan misinya komit memberi kenyamanan bagi seluruh warga kota dalam melaksanakan ibadah dan kegiatan sosial keagamaan.
“Mari kita merawat persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan di Kota Gemilang melalui moderasi beragama dengan tetap menjunjung tinggi nilai nilai syariat dan Kearifan lokal, hindari potensi konflik sekecil apapun dengan harapan ‘Keharmonisan Terjalin, Aqidah Terjamin’,” tegasnya
Ketua Pelaksana Zulkifli menyampaikan kegiatan FGD Moderasi Beragama yang digagas FKUB Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Kemenag Banda Aceh merupakan salah satu upaya membangun komunikasi dan saling menghargai sesama warga kota dalam mengawal kesatuan dan persatuan untuk menuju kota gemilang dalam bingkai syariat.
Peserta kegiatan FGD berjumlah 30 orang terdiri atas tokoh Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu juga unsur Gampong Sadar kerukunan (Gampong Peunayong dan Gampong Mulia), unsur Kemenag Banda Aceh dan Kesbangpol Banda Aceh. (IA)