Terkait jadwal masuk sekolah bagi pelajar, wali kota memastikan pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“Kita masih berpedoman pada ketentuan pusat bahwa daerah dalam zona kuning belum bisa menggelar kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka. Namun begitu, sejumlah skenario telah kita siapkan jika nanti diperbolehkan sekolah aktif,” sebutnya lagi.
Di tempat yang sama, Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh, dr. Media Yulizar mengatakan per Minggu 21 Juni 2020, tercatat sudah delapan kasus positif Corona di Banda Aceh.
“Kasus lama tiga orang sudah sembuh, tapi ada yang terbaru yakni lima orang yang saat ini sedang dirawat. Kelima orang tersebut terdiri dari empat paramedis RSUDZA dan satu warga luar kota yang sedang bertugas di Banda Aceh,” ungkapnya.
“Dipastikan empat paramedis itu tertular saat merawat pasien positif Corona asal Medan yang akhirnya meninggal dunia beberapa hari lalu. Sementara satu lainnya diduga kuat juga transmisi lokal karena yang bersangkutan mengaku tidak meninggalkan kota dalam 14 hari terakhir,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini terdapat dua klaster penularan lokal Covid-19 di Aceh, yakni di Lhoksukon, Aceh Utara, dan di kawasan Pagar Air, Aceh Besar.
“Yang di Pagar Air ini merupakan tempat tinggal pasien Corona yang meninggal dunia tempo hari. Kemudian hasil uji swab anak, menantu, istri, dan dua cucu almarhum semua positif terinfeksi virus Corona,” kata Media. (IA)