Bantah Hindari Pemeriksaan Dugaan Pemerasan, Firli Bahuri ke Aceh Karena Tugas
BANDA ACEH — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri membantah kunjungannya ke Aceh karena menghindari pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya.
Firli berjanji akan memenuhi undangan pemeriksaan Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebelumnya Firli absen saat Polda ingin melakukan pemeriksaan pada Selasa (7/11). Firli beralasan di hari itu ia melakukan kunjungan kerja di Aceh dalam rangkaian road show bus KPK dan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).
Namun Firli tak merinci kapan bisa menghadiri agenda pemeriksaan tersebut. Meski demikian Firli mengaku tidak akan menghindar dari persoalan itu.
“Tidak ada cara untuk menghindar. Saya akan menghadapi semua,” kata Firli usai menggelar seremoni pembukaan road show bus dan kunjungan pameran layanan publik di Balee Meuseuraya Aceh (BMA) di Banda Aceh, Kamis (9/11).
Firli menyebut kedatangannya ke Aceh bukan agenda dadakan, melainkan untuk menjalankan kegiatan yang telah diperintahkan UU terkait sosialisasi baik itu bidang pencegahan, supervisi hingga monitoring.
“Saya merasa ini tugas saya sebagai Ketua KPK. Jadi saya punya kegiatan baik dalam bidang pencegahan, supervisi, monitoring dan banyak lainnya. Kita juga melakukan supervisi, baik di kejaksaan maupun kepolisian,” katanya.
Selama di Aceh dan selain agenda dinas KPK, Firli juga terpantau melakukan aktivitas di luar kedinasan.
Seperti belajar masak nasi goreng di salah satu warung makan di Banda Aceh, bermain badminton hingga merayakan ulang tahunnya ke 60 di salah satu pondok pesantren.
Firli terpantau di salah satu warung makan di Banda Aceh. Di sana Firli terlihat belajar memasak nasi goreng khas Aceh.
Ia juga terlihat lihai bak seorang koki dalam mengaduk-aduk nasi goreng yang telah dicampuri berbagai bumbu khas rumah makan tersebut.
Saat belajar masak nasi goreng, Firli terlihat didampingi Kepala Inspektorat Aceh, Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, hingga seorang akademisi Universitas Syiah Kuala.