Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meninjau kondisi bendungan karet Lambaro yang bocor, Senin (6/7).
Lambaro – Bendungan karet di Krueng Aceh tepatnya di kawasan Lambaro, Aceh Besar, saat ini dilaporkan mengalami kebocoran parah.
Padahal, bendungan karet tersebut digunakan untuk menampung air sungai Krueng Aceh sebagai bahan baku air sebelum diproses di water treatment plant (WTP) atau instalasi pengolahan air milik PDAM Tirta Daroy.
Dan selama kebocoran terjadi, berpengaruh pada keterbatasan proses produksi air bersih karena debit air sungai di bendungan yang berkurang.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bersama Wakil Wali Kota, Zainal Arifin dan Dirut PDAM Tirta Daroy T. Novizal Aiyub meninjau langsung kondisi bendungan karet yang bocor, Senin (6/7).
Usai melakukan peninjauan, Aminullah Usman berharap kepada pemerintah pusat agar segera mengganti bendungan karet yang sudah berusia belasan tahun.
“Itu solusi agar kapasitas produksi PDAM Tirta Daroy tetap terjaga sehingga pendistribusian air bersih ke rumah-rumah masyarakat tidak sampai terganggu,” kata Aminullah.
Menurutnya, usia karet bendungan sudah belasan tahun setelah pertama kali dibangun pada tahun 2003. “Karetnya mulai lapuk sehingga menjadi mudah robek saat arus sungai membawa tumpukan kayu. Jadi sudah layak untuk diganti,” ujarnya seraya memohon bantuan dari pemerintah pusat.
Ia juga mengatakan, beberapa bulan yang lalu bendungan karet tersebut juga pernah bocor dan sudah diperbaiki. “Tapi kalaupun diperbaiki hanya untuk sementara saja. Kena arus sungai yang membawa tumpukan kayu atau sampah sudah robek lagi,” ucapnya.
“Oleh karenanya kita berharap kepada pemerintah pusat melalui departemen atau balai terkait agar segera bisa membangun baru bendungan karet ini, sehingga tidak menjadi persoalan bagi pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh,” kata Aminullah. (IA)