ACEH BESAR – Baitul Mal Aceh (BMA) kembali menyalurkan bantuan beasiswa penuh untuk anak muallaf di Pesantren Daruzzahidin, Aceh Besar. Total beasiswa yang mencapai Rp 423juta itu, ditujukan bagi 47 santri muallaf tingkat SMP dan SMA.
Penyaluran berlangsung secara simbolis, bertepatan dengan acara puncak KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh di aula Pesantren Daruzzahidin, Gampong Lamceu, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Selasa (24/8).
Ketua Badan BMA Prof Dr Nazaruddin A Wahid mengatakan, beasiswa tersebut merupakan biaya pendidikan untuk semester II, periode Juli-Desember 2021.
“Beasiswa penuh anak muallaf ini sifatnya berkelanjutan. Zakat di BMA akan membiayai sampai mereka lulus. Jumlah yang kita salurkan hari ini hanya untuk semester II Tahun Ajaran 2021.” jelas Prof Nazar.
Beasiswa tidak diserahkan secara langsung kepada santri, tetapi ditransfer ke rekening masing-masing.
“Artinya, jauh sebelum program KEJAR diluncurkan secara resmi Oktober 2020, BMA sudah ikut berperan aktif mendorong para pelajar penerima zakat, mulai tingkat SD hingga SMA, untuk memiliki tabungan,” sebut Prof Nazar.
Menurutnya, program KEJAR yang dimotori OJK bersama Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan industri perbankan adalah langkah baik yang harus diapresiasi. BMA sudah lama bermitra dengan pihak perbankan, khususnya Bank Aceh Syariah (BAS), untuk memberikan kemudahan bagi penerima zakat.
“Mustahik penerima beasiswa BMA tersebar di seluruh Aceh. Metode penyaluran berupa transfer ke rekening tentu sangat efektif dan efisien. Tapi, ada sedikit kendala biaya pembukaan rekening dari mustahik. Kalau bisa, mohon untuk keluarga mustahik ini diberikan perlakuan khusus agar bisa buka atau tutup rekening di seluruh cabang Bank Aceh Syariah tanpa biaya,” harap Prof. Nazar.
Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman, yang turut hadir saat peluncuran KEJAR merespon positif harapan Prof Nazar. Khusus untuk pelajar, sebut Haizir, Bank Aceh Syariah menyediakan produk tabungan Simpanan Pelajar (SIMPEL).
“Syaratnya lebih mudah. Biaya buka atau tutup buku hanya seribu rupiah dan tanpa biaya administrasi bulanan,” jelas Haizir.
Sementara Kepala OJK Aceh Yusri mengatakan, kegiatan puncak KREASI (KEJAR Prestasi Anak Indonesia) bertajuk “Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia” ini berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini adalah implementasi program Aksi Indonesia Menabung. Sampai triwulan IV 2020, sebanyak 54,14% pelajar di Indonesia telah memiliki rekening. Khusus Aceh, tabungan SIMPEL di Bank Aceh Syariah per Juli 2021 mencapai 38 ribu rekening lebih,” sebut Yusri.
Acara puncak KREASI ini memiliki lima agenda utama: pergantian seluruh rekening santri dari Tabungan FIRDAUS ke Tabungan SIMPLE, Pembukaan rekening santri di Bank Aceh Syariah dengan biaya nol rupiah, penyerahan beasiswa secara simbolis, penandatanganan MoU antara BMA dan BAS tentang komitmen transaksi tidak lagi menggunakan uang tunai (cash), dan ditutup dengan sosialisasi literasi lembaga keuangan untuk santri. (IA)