ACEH TAMIANG — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto didampingi oleh Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kakordalops BNPB Brigjen TNI Lukmansyah meninjau langsung kondisi wilayah yang terdampak banjir di Aceh Tamiang, Selasa (8/11/2022).
Kedatangan mereka untuk berkoordinasi terkait penanganan banjir dengan pemerintah daerah setempat.
“Kami hadir untuk memastikan penanganan darurat bencana berjalan dengan efektif,” ujar Suharyanto, Selasa (8/11/2022).
Sebrlumnya, Bupati Aceh Tamiang telah mengeluarkan Status Tanggap Darurat Banjir sesuai Surat Keputusan Nomor 45/1140/2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2022 yang berlaku selama 14 hari terhitung sejak 31 Oktober 2022.
Sehubungan dengan langkah penetapan status tanggap darurat tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menekankan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang bekerja dengan cepat dalam penanganan bencana banjir pada fase tanggap darurat.
“Bekerja lebih cepat, manfaatkan waktu dua minggu tanggap darurat ini untuk pendataan dengan tepat dan penyaluran bantuan secara efektif,” jelas Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Tamiang di Pendopo Bupati Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Selasa (8/11).
“Dilaksanakan secepat-cepatnya, masyarakat terdampak tidak boleh menderita terlalu lama,” tegasnya.
Melalui proses pendataan pada fase tanggap darurat, Suharyanto menyebutkan pemerintah daerah dapat melakukan kajian terkait masalah dan kebutuhan apa saja yang masih harus dimaksimalkan sehingga mampu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang akan datang.
“Temukan masalahnya, mulai dari tanggul jebol, pendangkalan sungai, kerusakan jalan dan infrastruktur,”
“Peralatan apa saja yang harus ditambah, perbaikan rumah warga dan relokasi tempat tinggal warga agar tidak terdampak banjir lagi di kemudian hari,” jelasnya.
Kecepatan dan ketepatan langkah pendataan serta penanganan pada saat tanggap darurat menjadikan langkah rehabilitasi dan rekonstruksi terlaksana dengan tepat dan efektif sekaligus membangun kesiapsiagaan yang lebih kuat untuk menghadapi potensi bencana.